Hidayatullah.com — Uni Emirat Arab (UEA) telah memicu gelombang kemarahan di Timur Tengah dengan memberi selamat kepada ‘Israel’ atas “Hari Kemerdekaan”. Perayaan negara Zionis yang ditandai dalam kalender Ibrani pada hari Kamis (15/04/2021), lansir The New Arab.
Deklarasi kemerdekaan ‘Israel’ pada tahun 1948 disertai dengan pengusiran massal ratusan ribu warga Palestina dari tanah mereka, yang oleh orang-orang Palestina hari ini diperingati sebagai Nakba atau “malapetaka”.
Kedutaan UEA di Tel Aviv menerbitkan tweet yang mengucapkan “Selamat Hari Kemerdekaan” kepada warga ‘Israel’.
Pada 15 Mei, Palestina akan memperingati 73 tahun Nakba, menurut kalender Gregorian.
Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu membalas di platform media sosial berterima kasih kepada UEA.
Percakapan itu memicu reaksi marah dari seluruh dunia Arab.
“Kedutaan UEA mengucapkan selamat kepada entitas Zionis atas pendirian Israel, di mana 750 ribu warga Palestina mengungsi dari sekitar 20 kota, 400 desa Palestina, dan sekitar 10 ribu warga Palestina dibunuh oleh Zionis,” cuit oposisi Emirat, Humaid al-Nuaimi.
Al-Nuaimi, yang mengepalai Liga Emirat untuk Menolak Normalisasi, telah menjadi penentang utama kesepakatan normalisasi UEA dengan Zionis ‘Israel’, yang diumumkan pada Agustus 2020.
UEA adalah yang pertama dari empat negara Arab yang mengumumkan bahwa mereka menormalisasi hubungan dengan ‘Israel’ pada tahun 2020, menyusul tekanan dan insentif dari pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump.
Kesepakatan itu menjadikan UEA hanya negara Arab ketiga yang menjalin hubungan dengan negara penjajah, setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994. Bahrain, Maroko dan Sudan menandatangani kesepakatan normalisasi tak lama kemudian.
Langkah tersebut telah menghasilkan serangkaian perjanjian komersial dan pertahanan yang memusingkan antara UEA dan ‘Israel’.
Sebuah perusahaan ‘Israel’ dan Emirat mengumumkan bulan lalu bahwa mereka telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan sistem pertahanan drone canggih.
UEA juga telah mengumumkan pihaknya menyiapkan dana investasi $ 10 miliar yang ditujukan untuk sektor-sektor strategis di ‘Israel’.
Palestina telah mengatakan bahwa kesepakatan normalisasi UEA dengan ‘Israel’ memberi imbalan sementara itu terus menduduki Yerusalem Timur dan Tepi Barat dan mengepung Jalur Gaza.*