Hidayatullah.com — Dalam 10 hari pertama Ramadhan sekarang, sekitar 1,5 juta jamaah telah mengunjungi Masjidil Haram. Menurut kantor berita Arab Saudi, SPA, hal itu dilakukan di tengah penerapan tindakan penahanan sosial dan pemakaian masker untuk keselamatan publik.
Untuk kenyamanan jamaah, area mataf dan anjungan di sekitar Ka’bah hanya diperuntukkan bagi jamaah umrah, dengan jalur khusus untuk orang tua dan orang cacat untuk menyelesaikan tawaf dan sai. Jamaah yang berangkat ke Masjidil Haram untuk menunaikan sholat wajib atau sholat terawih selama bulan Ramadhan ini, dipindahkan ke area baru di sebelahnya.
Hal ini juga untuk menghindari masalah kemacetan dan cuaca panas yang mencapai 38 derajat Celcius belakangan ini. Pengunjung juga diperbolehkan berbuka puasa di Masjidil Haram dengan membawa makanan ringan, air zam-zam dan kurma oleh pihak berwenang.
Namun, setiap jamaah harus naik bus dari empat tempat berkumpulnya Masjidil Haram.*