Hidayatullah.com—Mendiang insinyur Jepang Takuo Aoyagi dianugerahi American Society of Anesthesiologists’ Honorary Member Award atas jasanya mengembangkan teknologi pulse oximeters (oximeter) yang sangat penting bagi perawatan pasien Covid-19.
Nihon Kohden Corp, perusahaan tempatnya bekerja dahulu, pada Selasa 12 Oktober 2021 memgumumkan bahwa Aoyagi, yang wafat tahun lalu dalam usia 84 tahun, menjadi orang Jepang pertama yang menerima kehormatan tersebut, lapor Asahi Shimbun.
Penghargaan ASA tersebut mengapresiasi para individu yang memberikan kontribusi internasional signifikan di bidang anestesiologi.
Alat oximeter mengukur kadar oksigen dalam darah seseorang dengan cara memasukkan satu jari ke dalam alat tersebut. Oximeter merupakan salah satu alat medis terkemuka temuan ahli-ahli Jepang, di samping gastroscopes.
Aoyagi menyusun teori prinsip pulse oximetry pada tahun 1974. Pulse oximeters dalam perkembangannya sangat membantu dalamn penyelamatan nyawa pasien penderita penyakit jantung atau paru-paru dan banyak di pakai di berbagai belahan dunia.
Pada masa pandemi Covid-19, pulse oximeter berperan penting dalam penentuan tingkat keparahan pasien dan rencana pengobatan mereka.*