Hidayatullah.com— Sultan Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah mengajak rakyatnya untuk berdoa, shalat hajat, bershalawat, membaca Al-Qur’an, dan mengaji. Himbauan ini disampaikan kepada rakyatnya untuk memperbanyak amalan dan memohon kepada Allah agar ‘menarik’ dan membebaskan hidup dari musibah Covid-19.
Menurut laporan Pelita Brunei, dalam menghadapi ujian ini, ia juga mengingatkan umat Islam akan kisah Nabi Ayub yang telah lama diuji oleh Allah SWT dengan penyakit yang tidak biasa. Penyakit itu, kata dia, rupanya bisa dianggap tidak ada harapan untuk sembuh hingga masyarakat dan keluarganya sendiri lari dari Nabi Ayub.
Namun setelah Nabi Ayub mengadu dan berdoa kepada Allah, barulah ia dikaruniai kesembuhan bahkan mendapat ‘kelebihan’ setelah disembuhkan. “Ini salah satu ‘indikasi’ tentang kekuasaan Allah dan sekaligus bisa kita manfaatkan sebagai sandaran, mengapa kita harus terus berusaha dan berdoa kepada Allah,” kata Sultan Hassanal dalam pesan khusus.
Sultan Hassanal Bolkiah mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir, efek penularan masih terasa dan pembatasan yang harus dilalui semakin berat dihadapi. “Misalnya karena pembatasan, kami kehilangan kontak dengan masjid, surau dan tempat ibadah. Demikian pula, karena pembatasan, sekolah dan pusat pendidikan telah menghentikan operasinya.”
“Produktivitas ekonomi, bisnis, dan layanan publik juga terpengaruh oleh pembatasan yang diberlakukan. Singkatnya, tidak ada yang luput dari pengaruh yang sama. Pembatasan ini tidak sembarangan. Tapi itu langkah kritis, sejalan dengan kemampuan dan kesiapan negara,” ujarnya.
Perlu dipahami, kata dia, berdasarkan tren dan statistik nasional dan global, wabah ini terlihat belum sepenuhnya dapat diberantas dalam waktu dekat. “Namun, ini hanya ‘ekspektasi’, di mana setiap ekspektasi belum tentu akurat. Faktanya, segala sesuatunya terserah pada Tuhan saja. Kalau Tuhan mau, apapun itu bisa terjadi,” ujarnya.*