Hidayatullah.com–Sebuah panel di luar penasihat bagi lembaga kesehatan publik Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hari Kamis (16/12/2021) lewat pemungutan suara merekomendasikan penggunaan vaksin mRNA – yang artinya buatan Pfizer/BioNTech atau Moderna – untuk menanggulangi Covid-19. Mereka tidak merekomendasikan vaksin buatan Johnson & Johnson karena ada risiko kasus pembekuan darah yang jarang tetapi terkadang fatal.
Komite penasihat CDC untuk urusan imunisasi itu secara bulat memberikan rekomendasi tersebut. Pihak regulator masih harus menandatanganinya agar menjadi panduan, lansir The Guardian.
Kasus thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS), yang melibatkan pembekuan darah disertai dengan tingkat trombosit yang rendah, sebelumnya telah dilaporkan terjadi pada penerima vaksin J&J (Janssen). Tingkat pelaporan tertinggi terjadi di kalangan wanita di bawah 50 tahun.
CDC mengatakan bahwa tingkat insiden semacam itu lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, baik pada wanita maupun pria. Setidaknya sembilan orang tewas setelah insiden pembekuan darah seperti itu terjadi, menurut catatan CDC.
Anggota panel juga mengatakan vaksin J&J kurang efektif dalam mencegah infeksi coronavirus dibandingkan dua vaksin lain yang sudah diizinkan untuk digunakan di AS oleh Food and Drug Administration (FDA), yaitu vaksin Covid-19 buatan Pfizer/BioNTech dan Moderna.*