Hidayatullah.com–Sedikitnya enam orang tewas dalam kerumunan di luar sebuah stadion tempat laga Piala Afrika di Kamerun, kata pejabat pemerintah setempat.
Naseri Paul Biya, gubernur wilayah tengah Kamerun, mengatakan kemungkinan ada lebih banyak kematian dari insiden hari Senin (24/1/2022) itu, lansir Associated Press.
Kericuhan terjadi saat penonton berebut masuk ke Stadion Olembe di ibu kota Yaounde untuk menyaksikan tim tuan rumah bermain melawan Komoro, dalam pertandingan babak 16 besar piala African Cup of Nations.
Petugas di rumah sakit terdekat RS Messissi mengatakan mereka menerima sedikitnya 40 orang terluka, yang dilarikan ke rumah sakit oleh polisi dan warga sipil. Mereka mengatakan rumah sakit tidak mampu merawat orang-orang itu semua.
“Beberapa yang terluka dalam kondisinya mengenaskan,” kata perawat Olinga Prudence. “Kami harus memindahkan mereka ke rumah sakit khusus.”
Orang-orang tampak tergeletak tak bergerak di dekat pintu masuk stadion setelah kericuhan tersebut. Seorang pria berlutut di samping salah satu korban dan tampak berusaha menyadarkan korban. Sepatu, topi, dan wig warna-warni — bagian dari kostum yang dipakai para penggemar sepakbola — berserakan di tanah.
Saksi mata mengatakan ada anak-anak di antara mereka yang terjebak dalam kericuhan itu. Saksi mata mengatakan insiden maut itu terjadi setelah penjaga stadion menutup pintu gerbang dan berhenti mengizinkan orang masuk.
Tidak jelas apakah kekacauan itu terjadi sebelum atau selama pertandingan, yang akhirnya dimenangkan Kamerun 2-1.
Aparat mengatakan sekitar 50.000 orang berusaha masuk stadion untuk menyaksikan langsung pertandingan tersebut. Stadion itu memiliki kapasitas 60.000 tetapi tidak dapat diisi lebih dari 80% kapasitas karena adanya pembatasan Covid-19.
Confederation of African Football, yang menyelenggarakan Piala Afrika, dalam sebuah pernyataan mengakui pihaknya mengetahui insiden tersebut.
“CAF sedang menyelidiki situasi dan mencoba mendapatkan detail lebih lanjut tentang apa yang terjadi,” kata CAF dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Associated Press. “Kami terus berkomunikasi dengan pemerintah Kamerun dan Komite Penyelenggara Lokal.”
Salah satu pejabat tinggi federasi itu, sekretaris jenderal Veron Mosengo-Omba, mengunjungi para penggemar sepakbola yang dirawat di rumah sakit.
Kamerun menjadi tuan rumah Piala Afrika untuk pertama kalinya dalam 50 tahun. Negara Afrika Tengah itu dimaksudkan untuk menjadi tuan rumah pada tahun 2019, tetapi dibatalkan dan digantikan Mesir karena ada kekhawatiran serius terkait persiapan Kamerun, terutama soal stadionnya. Kala itu, Olembe Stadium adalah salah satu tempat yang mendapat sorotan.
Sekarang, stadion itu menjadi tempat utama turnamen yang berlangsung selama satu bulan dan akan menjadi lokasi tiga laga lagi, termasuk babak final yang akan digelar pada 6 Februari.*