Hidayatullah.com – Entitas zionis ‘Israel’ pada Rabu melancarkan serangan udara ke Bandara Internasional Sanaa, Yaman, menghancurkan satu-satunya pesawat komersial yang dijadwalkan mengangkut jamaah haji menuju Tanah Suci.
Selain pesawat, serangan penjajah ‘Israel juga menyebabkan landasan pacu bandara mengalami kerusakan parah.
Khaled al-Shaief, direktur jenderal Bandara Internasional Sanaa, mengatakan bahwa serangan ‘Israel’ benar-benar menghancurkan pesawat sipil terakhir yang dioperasikan Yemenia Airways.
Menurut data penerbangan yang diperiksa oleh Al Jazeera, pesawat Yemenia Airways dijadwalkan untuk membawa mereka yang melaksanakan ibadah haji ke Arab Saudi.
Berkat kesigapan pihak bandara tidak ada jamaah haji yang menjadi korban jiwa dalam serangan tersebut. Khaled juga membagikan momen evakuasi para petugas penerbangan dan penumpang sebelum pesawat hancur dihantam serangan.
“Adegan evakuasi pesawat Yemenia Airlines beberapa saat sebelum menjadi sasaran musuh zionis,” tulis Khaled di X.
Sementara, pihak Houthi mengatakan serangan itu dilakukan untuk menekan kelompoknya agar berhenti mendukung warga Palestina yang menderita di bawah genosida ‘Israel’ di Gaza.
“Tidak peduli seberapa besar agresi Israel dan tidak peduli seberapa sering itu terulang, itu tidak akan memengaruhi sikap rakyat kita dalam mendukung rakyat Palestina. Musuh Israel tetap berada dalam posisi lemah setelah penghentian agresi Amerika karena kegagalannya,” kata pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi dilansir Al Jazeera pada Rabu (28/05/2025).
Zionis melancarkan serangan itu sehari setelah kelompok bersenjata Houthi menembakkan dua proyektil ke ‘Israel’ yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara ‘Israel’. Houthi kemudian mengonfirmasi bahwa mereka telah meluncurkan dua “rudal balistik”.
Bandara Sanaa, bandara terbesar di Yaman, kembali beroperasi minggu lalu setelah perbaikan sementara dan pemulihan landasan pacu menyusul serangan ‘Israel’ sebelumnya.
Bandara itu terutama digunakan oleh pesawat PBB dan satu-satunya pesawat sipil yang tersisa dari Yemenia Airways, setelah tiga pesawat lainnya hancur dalam serangan terakhir.
Sejak ‘Israel’ memulai perangnya di Gaza pada Oktober 2023, Houthi telah berulang kali menargetkan penjajah. Minggu lalu, mereka memperingatkan akan memberlakukan “blokade laut” di pelabuhan Haifa setelah ‘Israel’ meningkatkan serangan militernya di Gaza.*