Hidayatullah.com — Presiden Turki Erdogan mengirim pesan yang jelas ke Rusia dan mengatakan pengakuan Rusia adalah pelanggaran yang jelas terhadap kesatuan politik, kedaulatan, dan integritas teritorial Ukraina, lapor Kantor Berita Anadolu pada Selasa (22/02/2022).
Menurut laporan itu, Erdogan mengatakan kepada wartawan yang menghadiri turnya ke negara-negara Afrika dengan pesawat kepresidenan bahwa Turki menentang pengakuan Rusia atas wilayah separatis.
Kemarin, Putin memerintahkan “operasi penjaga perdamaian” di wilayah Luhansk dan Donetsk Ukraina setelah mengakui kemerdekaan wilayah separatis itu.
“Kami telah dengan tulus berusaha untuk mengurangi ketegangan dalam krisis ini dan mengirim pesan kami mengenai solusi masalah ini,” tambahnya.
Ankara telah menawarkan untuk menengahi pembicaraan antara Rusia dan Ukraina.
Bulan lalu, Erdogan mengundang Putin untuk meredakan ketegangan antara Ukraina dan Rusia.
Rusia telah memperingatkan Turki agar tidak membangun hubungan dengan Ukraina terkait kesepakatan drone domestik Turki, Bayraktar.*