Hidayatullah.com–Mantan Kepala Hai’ah Amar Ma’ruf Nahi Munkar (Komisi untuk Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan) Provinsi Makkah, menyatakan bahwa pernyataan Bin Salman selaku putera mahkota bahwasannya tidak ada keharusan mengenakan adalah pernyataan yang jelas dan konsisten dengan ajaran Islam, demikian lansur media Saudi, Al Arabiya (28/3/2018).
Al Ghamidi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya bahwa abaya wanita tidak harus berwarna hitam. Bahkan ia menjelaskan bahwa abaya dengan desain dan warnanya tidak dari ajaran Islam, karena tujuan utamanya adalah sebagai penutup, maka tidak masalah dengan warna apa saja.
Dia juga menyebutkan bahwa masuknya pakaian warna hitam kembali ke masa Ottoman di masa sebelumnya. Namun menurutnya istri-istri Nabi, juga mengenaikan pakain dengan warna-warna lainnya, demikian juga para wanita di kalangan shahabiyat.
Sebelumnya, Muhammad Bin Salman, selaku Putera Mahkota Kerajaan Saudi telah menyampaikan bahwasannya tidak ada peruturan yang mengikat agar wanita Saudi mengenakan abaya dan tutup kepala berwarna hitam.
Sebagaimana diketahui, Ahmed Qasim Al-Ghamdi dikenal memiliki pikiran nyleneh dan ‘liberal’, tidak mencerminkan pandangan ulama Saudi, membuat yang bersangkutan dipecat dari Ha’iah Amr Ma’ruf.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Al Ghamidi pernah membolehkan Perayaan Valentine, menyamakan dengan Hari Nasional dan Hari Ibu. Bertolak belakang di hampir semua negara berpenduduk Muslim yang mengharamkannya.*