Hidayatullah.com–Kanselir Jerman Angela Merkel ingin memastikan (gerakan) anti-Yahudi tidak dapat hidup. Pernyataan ini disampaikan pada pertemuan menentang gerakan anti-Yahudi, sementara terjadi peningkatan serangan terhadap Yahudi Jerman.
Acara di Berlin terjadi 75 tahun setelah Perang Dunia Kedua di mana enam juta warga Yahudi dibunuh Nazi Jerman.
Merkel menegaskan akan melakukan semua hal yang dapat dirinya lakukan “untuk memastikan (gerakan) anti-Yahudi tidak dapat hidup”.
Peningkatan anti-Yahudi terjadi setelah terjadinya konflik musim panas di Gaza.
Unjuk rasa di Gerbang Bradenburg, di bawah spanduk “Bangkit: Kebencian terhadap Yahudi – Jangan Pernah Lagi!”, terjadi bersamaan dengan pertemuan Kongres Yahudi Dunia di ibu kota Jerman.
Berbicara pada podcast mingguan, Kanselir Merkel mengatakan Jerman “harus mengerjakan banyak hal” untuk mengatasi peningkatan anti-Yahudi.
Dia mengatakan “tidak terdapat satu lembaga Yahudi” di negaranya yang tidak memerlukan perlindungan polisi dalam keadaan sekarang.
“Ini adalah hal yang sangat mengkhawatirkan saya,” ujarnya dikutip BBC.
Saat pemboman Israel terhadap Gaza pada puncaknya di bulan Juli, masyarakat Yahudi Jerman mengutuk “ledakan kejahatan dan kebencian terhadap Yahudi” pada unjuk rasa pendukung Palestina.
Anti Islam di Jerman
Menariknya, di saat Angela Merkel mengecam gerakan anti Yahudi, dia tidak pernah mengutip sama sekali gerakan islamophobia (anti Islam) di negaranya dan di berbagai belahan dunia.
Sebelumnya, 24 Oktober 2010, seorang pemuda asal Iraq bernama Kamal tewas dibunuh oleh dua ekstrimis neo-Nazi di kota Leipzig. Ia tewas di rumah sakit akibat luka tusukan.
Dalam beberapa kasus di Jerman, aksi-aksi anti Islam sudah menjadi fenomena yang tak asing. Pemerintah dan para petinggi negara itu juga tak segan-segan menyebut warga Muslim sebagai biang masalah di sana.*
Di saat Angela Merkel mengecam gerakan anti Yahudi, dia tidak pernah mengutip sama sekali gerakan islamophobia (anti Islam) di negaranya dan di belahan dunia