Hidayatullah.com–Jaksa federal di Jerman mengumumkan pada hari Senin .(4/4/2022) bahwa mereka telah menangkap seorang ekstremis sayap kanan pelaku serangan pembakaran tahun 1991 di sebuah rumah penampungan pengungsi yang menyebabkan satu orang tewas dan dua terluka.
Tersangka hanya diidentifikasi sebagai Peter S. mengikuti undang-undang privasi Jerman. Dia dituduh melakukan pembunuhan, percobaan pembunuhan, dan pembakaran yang menyebabkan kematian, lansir DW.
Pada bulan Januari, penyelidik Jerman mengumumkan bahwa mereka telah menemukan petunjuk baru dalam kasus berusia 30 tahun yang belum terpecahkan dan meyakini bahwa tindak kejahatan itu dilakukan oleh seorang ekstremis.
Menurut jaksa, Peter S., sekarang berusia 49 tahun, menghabiskan malam tanggal 18 September 1991 bersama dengan kenalan-kenalannya di kalangan ekstremis sayap kanan di kota kecil Saarlouis di bagian barat Jerman.
Kelompok itu dikatakan membahas serentetan serangan rasis di kota Hoyerswerda di Jerman bagian timur dan mengatakan bahwa seseorang harus melakukan kejahatan serupa di Saarlouis.
Tak lama setelah itu, kata pihak berwenang, tersangka mendatangi sebuah rumah penampungan pengungsi di Saarlouis, menyiramkan bensin di tangga rumah lalu menyulut api.
Api merambat dengan cepat, menyebabkan dua penghuni rumah patah tulang saat mereka melompat keluar dari jendela.
Sebanyak 18 penghuni lainnya selamat tanpa cedera, tetapi Samuel Yeboah, 27 tahun, dari Ghana, yang sedang tertidur pada saat itu, menderita luka bakar parah dan menghirup asap. Dia meninggal di rumah sakit beberapa jam kemudian.*