Hidayatullah.com– Yordania membantah klaim bahwa negaranya merupakan tujuan akhir dari pesawat kargo milik Ukraina yang jatuh dekat Kavala di bagian utara Yunani. Amman mengatakan bahwa pesawat Antonov-12 itu tujuan akhirnya adalah Bangladesh.
Dalam sebuah pernyataan, Jordanian Civil Aviation Regulatory Commission (CARC) mengatakan pesawat itu dijadwalkan berhenti di Queen Alia International Airport di Yordania untuk mengisi bahan bakar pada sekitar pukul 9:30 malam sebelum melanjutkan penerbangan ke Bangladesh, lapor kantor berita Petra seperti dilansir Arab News Ahad (17/7/2022).
Sejumlah laporan sebelumnya mengatakan bahwa pesawat kargo Antonov-12 itu, yang lepas landas dari kota Nis di Serbia pada hari Sabtu, sedang dalam penerbangan dengan tujuan Amman, Yordania. Pesawat itu jatuh sekitar 40 kilometer arah barat dari Kavala International Airport disebabkan gangguan mesin sebelum berhasil melakukan pendaratan darurat.
Pilot pesawat, yang dioperasikan oleh perusahaan kargo Ukraina Meridian, sudah mengatakan kepada air traffic controllers bahwa dia harus melakukan pendaratan darurat disebabkan kerusakan pada salah satu mesin. Pilot kemudian diarahkan ke bandara di Kavala, tetapi nahas tidak pernah sampai di sana.
Media Yunani melaporkan ada delapan orang di atas pesawat itu dan kargo berisi 12 ton “material berbahaya” yang sebagian besar adalah bahan peledak. Namun, pejabat setempat memberikan keterangan yang berbeda-beda perihal jumlah orang di dalam pesawat dan mereka tidak memaparkan dengan jelas apa isi kargo.
Antonov-12 itu adalah pesawat kargo bermesin empat turboprop buatan Uni Soviet.
Rekaman kamera drone menunjukkan serpihan dari pesawat bertebaran di sekitar lokasi jatuh, di lahan yang terletak di antara dua desa, dan ada bekas benda berat terseret di tanah.
Penduduk setempat melaporkan mereka melihat sebuah bola api dan mendengar suara letusan terus menerus selama dua jam setelah pesawat itu jatuh.
Kepulan asap putih masih tampak dari bagian depan pesawat pada Ahad pagi.
Petugas pemadam kebakaran yang bergegas ke tempat kejadian pada malam hari tidak dapat mendekati lokasi kecelakaan disebabkan asap dan bau menyengat yang mereka khawatirkan mungkin beracun.
Penduduk terdekat diminta menutup jendela mereka sepanjang malam, tidak meninggalkan rumah dan memakai masker. Pihak berwenang mengatakan mereka tidak tahu apakah ada bahan kimia berbahaya di pesawat, termasuk yang ada di dalam baterai.
Tim ahli bahan peledak yang dikerahkan di lokasi akan diperkuat dengan para ahli dari Komisi Energi Atom Yunani, kata pihak berwenang.
Petugas pemadam kebakaran telah menutup area pada radius sekitar 400 meter.*