Hidayatullah.com– Kasus penangkapan atas seorang pria yang berujung pada kematian oleh polisi Jerman berbuntut panjang. Pasalnya, aparat diketahui berusaha menghilangkan bukti-bukti rekaman video atas insiden tersebut.
Kejaksaan Jerman melakukan penyelidikan atas sejumlah polisi yang terlibat dalam penahanan brutal pria tersebut serta tindakan menghapus rekaman insiden penangkapan dari ponsel seorang warga pengguna jalan, menurut pernyataan yang dirilis hari Ahad (28/8/2022) seperti dilansir DW.
Meskipun pemeriksaan post-mortem belum memberikan keterangan penyebab kematian, delapan petugas sedang diselidiki karena telah mengakibatkan cedera tubuh yang parah setelah mereka menyemprotkan cairan pedas ke arah pria berusia 39 tahun itu sesaat sebelum dia meninggal.
Aparat kejaksaan meyakini bahwa mereka memiliki setidaknya satu contoh bukti polisi menghapus rekaman insiden di ponsel salah satu orang dari kerumunan warga yang menonton proses penangkapan. Empat petugas sedang diselidiki atas dukungan pelanggaran ini.
Penangkapan terjadi pada 7 Agustus di kota Oer-Erkenschwick. Polisi dipanggil ke sebuah apartemen setelah terjadi keributan, dan mereka menggunakan semprotan merica pada tersangka karena dia melawan saat ditangkap.
Pria itu diduga sedang teler pada saat itu. Dia dibawa ke rumah sakit setelah kehilangan kesadaran dan meninggal lewat tengah malam.
Polisi mengatakan bahwa sekitar 150 orang berkumpul untuk melihat apa yang terjadi selama operasi penangkapan, dan sejumlah orang sudah ada di lokasi sebelum petugas kepolisian tiba di tempat kejadian.
Penghapusan rekaman dapat dianggap sebagai tindakan pemaksaan. Kantor kejaksaan telah menghubungi sebuah perusahaan untuk mencoba dan memulihkan rekaman-rekaman yang telah dihapus, serta meminta warga lain yang mengetahui insiden itu untuk melapor.
Insiden itu menjadi berita utama di media pada saat itu karena bagian akhirnya yang fatal.
Kebrutalan polisi Jerman bukan hal baru. Ketika dunia dihebohkan dengan penangkapan maut pria kulit hitam George Floyd di Amerika Serikat, dalam aksi-aksi protes tahun 2020 masyarakat Jerman menyoroti tindak kekerasan oleh personel kepolisian.
Polisi di Jerman beberapa waktu lalu juga terlibat dalam skandal menyusul terungkapnya petugas yang melontarkan gagasan rasis dan ideologi sayap kanan.*