Hidayatullah.com — Seorang ayah di Kandahar, Afghanistan, membunuh ketiga anaknya yang masih kecil karena kesulitan ekonomi.
Menurut laporan kepala polisi distrik di Kandahar, pria itu membunuh anak-anaknya dengan pisau dan kemudian mengubur mereka. Aksi keji tersebut, lanjut kepala polisi, karena ekonomi pelaku yang buruk dan membuat mereka terpaksa mengemis.
Anak tertua berusia 13 tahun, yang kedua berusia sembilan tahun, dan yang termuda berusia enam tahun.
Dilansir 5Pillars (05/10/2022), kepala polisi mengatakan pembunuhan itu terjadi pada Sabtu malam, dan sang ayah, yang bernama Naqibullah, kemudian ditangkap oleh pasukan Imarah Islam.
Dia telah mengakui kejahatannya dan dilaporkan menderita masalah kesehatan mental.
Mullah Abdul Razzaq menambahkan bahwa orang-orang biasa menghina dan mempermalukan pria itu karena anak-anaknya mengemis.
Pejabat di distrik Dand mengatakan mereka menggali mayat anak-anak dan menguburnya lagi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan pada akhir tahun lalu bahwa ekonomi Afghanistan berada dalam “jatuh bebas” dan jika tindakan tegas dan penuh kasih tidak segera diambil, itu dapat memusnahkan seluruh penduduk.
Koordinator Bantuan Darurat PBB, Martin Griffiths, mengatakan: “23 juta orang menghadapi kelaparan, anak-anak kurang gizi membanjiri fasilitas kesehatan, 70 persen guru bekerja tanpa gaji dan jutaan siswa putus sekolah…
“Ketika dukungan pembangunan internasional dibebukan, layanan sosial dasar yang menjadi sandaran semua warga Afghanistan runtuh. Keluarga tidak memiliki uang tunai untuk transaksi sehari-hari, sementara komoditas utama terus meningkat.”
Saat ini, lebih dari $9,5 miliar aset asing Afghanistan dibekukan oleh pemerintah AS. Wakil Menteri Luar Negeri Imarah Islam Sher Mohammad Abbas Stanikzai mengatakan: “Dampak dari dana yang dibekukan ada pada rakyat biasa Afghanistan.”