Hidayatullah.com—Orang yang berada di belakang pembuatan film “Innocence of Muslims” berdasarkan penelusuran media diketahui pernah bekerja untuk pemerintah federal Amerika Serikat sebagai informan.
Dilansir Russia Today (17/9/2012), berdasarkan transkrip pengadilan yang diperoleh Smoking Gun menunjukkan bahwa belum lama ini di tahun 2010 Nakoula Basseley Nakoula adalah seorang informan pemerintah federal AS. Status sebagai informan pemerintah itulah yang dulu menjadi harapan pengacara saat membela Nakoula dalam kasus penipuan bank, di mana kemudian Nakoula mendapatkan pembebasan bersyarat.
Berdasarkan transkrip pengadilan itu diketahui, para pengacara Nakoula meminta kemurahan hati pengadilan AS mengingat selama ini kliennya sudah bekerjasama dengan aparat pemerintah sebagai informan. Pada saat yang sama, aparat keamanan AS berharap Nakoula menjadi pintu masuk untuk menjerat Eiad Salameh, otak penipuan cek bank yang selama ini dicari-cari aparat keamanan di tingkat negara bagian maupun federal (nasional AS).
Dalam transkrip pengadilan itu Nakoula, seorang Mesir beragama Kristen Koptik, mau mengaku bersalah dan bersedia memberikan informasi kepada petugas sebagai ganti agar dirinya mendapatkan keringanan hukuman.
Sebelum kasus penipuan cek itu, Nakoula juga pernah dituntut dalam kasus obat palsu, di mana ia dinyatakan bermaksud untuk membuat obat berbahaya phencyclidine (PCP) pada tahun 1997. Ketika itu pihak keamanan berhasil menyita puluhan karton obat-obatan dan uang tunai USD45.000.*