Hidayatullah.com – Pemerintah Irlandia akan mendorong sebuah legislasi yang akan memutus dan melarang perdagangan dengan perusahaan ‘Israel’ yang berkantor di wilayah pendudukan Palestina, menurut seorang pejabat tinggi Irlandia.
Wakil Perdana Menteri Simon Harris menegaskan bahwa pemerintah berupaya meminta keputusan resmi mengenai rancangan undang-undang tersebut pada Selasa (27/05/2025).
Pria yang juga merupakan Menteri Hubungan Luar Negeri, Perdagangan dan Pertahanan itu berharap Komite Urusan Luar Negeri akan mulai meninjau RUU paling cepat pekan depan.
Irlandia telah lama menjadi salah satu dari negara Uni Eropa yang paling keras mengkritik pembantaian ‘Israel’ di Gaza dan penjajahannya atas wilayah Palestina.
Éire, julukan Irlandia, pada tahun lalu mengusulkan penangguhan Perjanjian Asosiasi Uni Eropa-Israel, yang mengatur hubungan ekonomi dan politik antara kedua pihak.
“Dunia harus bertindak dan dunia belum cukup bertindak,” kata Harris. Ia mendesak upaya masyarakat internasional yang lebih kuat untuk memastikan gencatan senjata, pembebasan tawanan dan memungkinkan akses bantuan kemanusiaan.
Uni Eropa memutuskan untuk meninjau perjanjian tersebut, tetapi Harris menganggap langkah itu tidak cukup.
“Menurut saya, menurut pandangan Irlandia, perjanjian itu perlu lebih dari sekadar ditinjau. Perjanjian itu perlu ditangguhkan karena tidak bisa berjalan seperti biasa selama perjanjian ini dilaksanakan di Gaza,” kata Harris.
Senator Independen Irlandia Frances Black mengajukan rancangan undang-undang pada tahun 2018 yang bertujuan untuk melarang perdagangan dengan ‘Israel’ dan mengakhiri dukungan ekonomi untuk permukiman ilegal di wilayah Palestina. Meskipun telah melalui berbagai tahap legislatif, rancangan undang-undang itu belum menjadi undang-undang.
Entitas zionis telah mengizinkan ratusan ribu pemukim Yahudi untuk membangun rumah di wilayah Palestina yang diduduki — sebuah tindakan yang secara langsung melanggar resolusi PBB.
The Guardian mengungkap bahwa perusahaan perjalanan besar, termasuk Booking.com dan Airbnb, telah membantu pemukim Yahudi mengomersialkan tanah di wilayah yang diduduki ini.
Videonya Meludahi Wisatawan Israel Viral, Wanita Irlandia: ‘Saya akan Melakukannya Lagi’
Pemerintah Eropa yang mendukung Palestina
Beberapa perusahaan, seperti Ben & Jerry’s, telah mengambil langkah-langkah untuk menghentikan kegiatan bisnis di wilayah Palestina yang diduduki ‘Israel’.
Jika Irlandia meloloskan RUU tersebut, negara itu akan menjadi negara Uni Eropa pertama yang melarang dan memboikot perdagangan dengan perusahaan ‘Israel’.
Turki, pendukung loyal Palestina, menghentikan semua perdagangan dengan ‘Israel’ pada tahun 2024 sebagai tanggapan atas perang genosida Tel Aviv di Gaza.
Norwegia telah mendesak perusahaan-perusahaannya untuk tidak bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan ‘Israel’ yang berkontribusi terhadap pendudukan, meskipun belum mengeluarkan larangan resmi.
Sebelumnya, Inggris mengamanatkan agar perusahaan-perusahaan ‘Israel’ memberi label pada barang-barang yang diproduksi di wilayah Palestina yang diduduki.
Penjajah ‘Israel’ telah membunuh hampir 54.000 warga Palestina — kebanyakan perempuan dan anak-anak — sejak Oktober 2023 di Gaza. Sedangkan mereka yang hilang di bawah reruntuhan tidak terhitung jumlahnya.
Harris juga mengutuk penggunaan makanan sebagai senjata perang di tengah blokade Israel sehingga menyebabkan kelaparan merajalela. Entitas zionis telah melarang ribuan truk bantuan — termasuk yang didanai oleh Irish Aid — memasuki Gaza selama lebih dari 80 hari.*