Hidayatullah.com–Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk pemboman sebuah rumah sakit di kota bagian utara Aleppo, Suriah dan mengatakan semua serangan yang menargetkan warga sipil pelanggaran hukum kemanusiaan yang “tidak bisa dimaafkan” lapor Global Post pada Jumat (29/04/2016)
“Harus ada pertanggungjawaban atas kejahatan kriminal ini,” kata Ban dalam sebuah pernyataan.
Dokter anak yang tersisa di kota tersebut dan tiga anak-anak termasuk di antara 20 orang yang tewas dalam serangan udara rumah sakit Al-Quds, yang didukung oleh organisasi bantuan kemanusiaan non-pemerintah Doctors Without Borders (MSF).
Ban mendorong kekuatan internasional untuk mendukung proses perdamaian Suriah, khususnya Amerika Serikat dan Rusia, untuk “memastikan penyelidikan yang kredibel terhadap insiden seperti serangan terhadap rumah sakit Al-Quds.”
“Ketimbang melakukan pemboman di wilayah sipil, semua pihak Suriah harus memperbarui fokus mereka pada proses politik,” tambahnya.
Kepala bantuan PBB, Stephen O’Brien secara terpisah mengimbau para pemimpin sedunia untuk menghidupkan kembali gencatan senjata dan mengakhiri “penderitaan manusia secara besar-besaran” di Suriah.
“Kita semua harusnya malu ini terjadi di zaman kita,” O’Brien mengatakan kepada Dewan Keamanan selama pertemuan krisis kemanusiaan yang mengerikan yang berasal dari perang lima tahun tersebut.
Lima anggota Dewan Keamanan – Mesir, Jepang, Selandia Baru, Spanyol dan Uruguay sedang menyusun resolusi baru yang mengutuk serangan terhadap rumah sakit-rumah sakit di zona perang seperti Suriah, tetapi juga Yaman, Afghanistan dan Sudan Selatan.
Rancangan resolusi ini diharapkan untuk segera naik dalam pemungutan suara minggu depan dalam sebuah langkah yang akan mengirimkan “pesan yang sangat kuat tentang masalah ini,” kata perwakilan Selandia Baru, Gerard van Bohemen.
“Kami berusaha menyoroti masalah ini, karena jelas ini masalah mendasar dalam cara di mana perang modern sedang dilakukan dalam situasi yang mengerikan,” kata Bohemen, lapor Emirates News Agency.
Seperti diketahui, selama beberapa hari ini, pasukan Rusia dibantu rezim Bashar al Assad menyerbu pusat kota Aleppo yang dihuni kurang lebih 400 ribu rakyat sipil. Terutama pada pekan terakhir pesawat Rusia tiap harinya menjatuhkan 20 bom. Rumah sakit – rumah sakit, sekolah-sekolah, pasar-pasar sentral perdagangan di antaranya menjadi target utama serangan.
Selama 8 hari, Rusia dan Bashar al Assad telah melakukan 260 serangan udara, 110 artileri, 18 ruda, 68 bom dan membantai 189 warga sipil.*/Karina Chaffinch