Hidayatullah.com–Kelompok oposisi Suriah hari Ahad berhasil memecahkan kepungan tentara pemerintah di kota Aleppo setelah pertempuran sengit antara kedua pihak yang berlangsung selama enam hari.
Menurut organisasi oposisi Suriah, Pakatan Nasional yang berbasis di Turki melalui Twitter, kelompok oposisi telah berhasil membobol kepungan di Aleppo.
Kelompok monitor dan oposisi mengatakan bahwa mereka berhasil menerobos kepungan pasukan pemerintah. Seperti yang diungkapkan oleh kelompok Jabhah Fatah al-Sham dalam rilisnya.
“Para pejuang dari luar kota bertemu dengan saudara mereka sesama pejuang dari dalam kota, bekerjasama untuk membangun kontrol atas sisa-sisa posisi untuk memecahkan pengepungan,” begitu bunyi pernyataan kelompok itu seperti dikutip Reuters, Ahad (07/08/2016).
Hal tersebut dibenarkan kelompok Ahrar al-Sham melalui Twitter bahwa kelompok oposisi telah berhasil membuka rute ke Aleppo.
Lebih 500 anggota kelompok oposisi dan tentara pemerintah tewas dalam seminggu selama pertempuran sengit antara kedua dalam usaha untuk menguasai Aleppo.
Menurut Ketua Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah, Rami Abdel Rahman, kebanyakan yang terbunuh sejak 31 Juli lalu adalah anggota kelompok oposisi menyusul serangan udara bertubi-tubi oleh tentara Suriah dan Rusia.
Katanya, setidaknya 130 orang sipil ikut tewas sejak Minggu lalu akibat serangan kelompok oposisi terutama di daerah yang dikuasai pemerintah Bashar al Assad.
Namun, pernyataan ini dibantah oleh media pro pemerintah dan mengatakan pasukan pemerintah berhasil mendapatkan kembali wilayah yang baru-baru ini diambil oleh pemerintah.
“Kami telah mendapatkan laporan tapi situasinya masih cair dan kami tidak akan memberikan perkembangan terbaru dari medan perang,” kata pejabat Departemen Luar Negeri Suriah.
Sekitar 250 ribu warga sipil masih tinggal di timur Aleppo, yang sejak awal Juli dikepung tentara dibantu oleh milisi Syiah yang didukung Iran.
Tentara pekan lalu merebut wilayah di sekitar Castello, yang mengarah ke utara menuju Turki.
Kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan serangan oposisi itu adalah yang terbesar selama beberapa bulan terakhir.
Observatory mengatakan pasukan pemerintah menyerang Khan Touman di selatan Aleppo, sedang oposisi telah memborbardir wilayah pusat Aleppo yang dikuasai pemerintah semalaman.
Aleppo, kota terbesar Suriah sebelum pecahnya konflik lima tahun yang lalu, terpecah antara pasukan pemerintah dan oposisi sejak musim panas 2012.*