Hidayatullah.com–Pemerintah Suriah hari Selasa membantah desas-desus yang mengatakan Presiden Bashar al-Assad sedang sakit, dan menyatakan ia “sedang menjalankan tugasnya dengan cukup normal.”
Sebelumnya beredar spekulasi di media sosial bahwa Bashar al Assad (51), sedang dalam kondisi sekarat dan mengalami stress akibat konflik berkepanjangan akibat ulahnya.
“Kantor Presiden membantah semua laporan ini. Presiden Assad dalam kondisi sehat sekali,” demikian menurut sebuah pernyataan pemerintah Bashar dikutip Reuters.
“(Laporan-laporan) itu kebetulan keluar seiring dengan kondisi yang sedang berubah secara politik,” tambahnya lagi tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Rebut Wadi Barada
Saluran berita Suriah Ikhbariya menyatakan hari Senin bahwa Bashar Assad sudah berbicara melalui telepon dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Ikhbariya adalah saluran berita Suriah pertama melaporkan tentang kegiatan pemimpin kejam Bashar al Assad sejak timbul desas-desus tentang kesehatannya.
Adik Bashar, Maher al Assad, Terlibat Serangan Kimia di Suriah
Sementara itu, tentara rezim Bashar dan pasukan sekutunya (Rusia, Iran dan milisi Syiah) dikabarkan telah merebut kembali daerah Wadi Barada dekat Damaskus hari Ahad, dalam satu pukulan terhadap para kelompok pembebasan yang sudah bertahun-tahun berjuang untuk menggulingkan Assad atas kekejaman pada rakyatnya.
Perampasan kembali Wadi barada terjadi beberapa minggu setelah kelompok-kelompok kelompok pembebasan diusir keluar dari daerah-daerah yang dikuasai mereka selama bertahun-tahun di timur Aleppo, yaitu kubu mereka yang terakhir di daerah kota.
Keberhasilannya menguasai kembali Aleppo secara keseluruhan, dinilai terbesar Rezim Bashar dalam perang berkepanjangaan akibat keinginan rakyat dalam Revolusi Suriah (As Tsaurah al Suriah atau As Tsaurah al Islamiyyah) pada 2011 yang akhirnya dilawan dengan senjata oleh Bashar al Assad dengan bala tentaranya.*