Hidayatullah.com–Kelompok milisi bersenjata Syiah Libanon, Hizbullah, telah menarik mundur petempurnya dari sebagian besar wilayah Suriah dan memindahkanya ke wilayah-wilayah di dekat perbatasan Libanon, sumber di dalam Suriah melaporkan.
Kelompok dukungan Iran itu, memindahkan petempurnya ke wilayah-wilayah baru di distrik Qalamoun di provinsi Damaskus, karena sebagian besar pasukannya ditarik dari wilayah lain di negara itu.
Pergerakan pasukan dan logistik akhirnya dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dalam sebuah wawancara televisi pada hari Jumat. Dia mengatakan bahwa kelompok itu telah mengurangi kehadiran dan jumlah pejuangnya di negara itu sejak 2013.
Dalam wawancara dengan saluran TV Hezbollah Al-Manar, ia mengungkapkan: “Kami masih hadir di semua tempat di mana kami dulu berada; kita masih di sana tetapi tidak perlu berada di sana dalam jumlah besar, asalkan tidak ada kebutuhan praktis untuk itu.
Dia menambahkan bahwa alasan utama untuk pergeseran kekuatan adalah bahwa rezim Suriah “sudah pulih dan menemukan bahwa hari ini tidak membutuhkan kita.” “Kami telah memindahkan dan menempatkan kembali pasukan kami,” katanya, menjelaskan bahwa “semua yang berhubungan dengan Suriah tidak ada hubungannya dengan sanksi [AS] atau langkah-langkah penghematan keuangan. ”
Konfirmasi Nasrallah menyusul spekulasi berminggu-minggu oleh berbagai sumber dan outlet media tentang masalah ini, mengutip laporan transportasi logistik dan pasukan. Laporan terbaru adalah yang dirilis kemarin oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris, yang menyatakan bahwa sumber-sumber yang dapat dipercaya telah menyaksikan Hezbollah mengangkut pejuang dengan senjata berat yang terdiri dari rudal jarak pendek dan jarak jauh serta senapan mesin berat, dan mengambil naik posisi baru di daerah lereng bukit yang menghadap kota Flita, sekitar 100 kilometer utara Damaskus. Mereka kemudian mendirikan barikade dan area penyimpanan di mana mereka bisa menyembunyikan senjata dan kendaraan di dalam gua dan parit yang sudah digali di daerah pegunungan di sana.
SOHR menambahkan bahwa Hizbullah juga menduduki sebuah bangunan penduduk di samping sebuah masjid di pemukiman Al-Qa’aa di kota Yabroud di mana mereka mengibarkan benderanya, selain di wilayah-wilayah lain di mana mereka mendirikan markas-markas militer.
Sepanjang konflik delapan tahun yang telah menghancurkan Suriah, Hizbullah telah bertempur di pihak pasukan rezim Suriah yang setia kepada Presiden Bashar Al-Assad, yang bersekutu dengan Rusia dan Iran melawan berbagai kelompok oposisi di negara itu.*/Nashirul Haq AR