Hidayatullah.com—Presiden Suriah, Bashar Al-Assad dilaporkan mengalami masalah kesehatan dan tekanan psikologi diduga akibat huru-hara dan konflik di negaranya.
Seorang kolumnis milik Saudi berbasis di London Asharq Al-Awsat, dalam terbitan edisi Sabtu mengatakan kesehatan mental pemimpin keji Suriah Bashar al-Assad menderita setelah hampir enam tahun konflik melanda negerinya.
Memetik pejabat Rusia, sekutu utama Suriah ia berkata, orang dalam Moscow mendakwa presiden itu “lelah” karena “tekanan psikologis.”
Mantan Petinggi Hizbullah Sebut Milisi Syiah Manfaatkan Kemiskinan untuk Bela Bashar
“Sebab itu pejabat Rusia, secara pribadi kini memberikan indikasi bahwa Bashar al Assad sudah alami kepenatan akibat perang dan ketegangan yang sudah terjadi selama lima tahun dan bahkan mungkin mengalami masalah saraf pada mata kirinya akibat tekanan psikologis,” tulis Taheri dikutip independent.co.uk, Senin (23/01/2017).
Dalam sebuah wawancara dengan The Sunday Times akhir tahun lalu, Bashar al Assad mengatakan, dirinya tidak mengalami masalah tidur pada waktu malam meskipun dihadapkan masalah perang di negaranya yang dilaporkan PBB telah merenggut lebih dari 400.000 nyawa dan menyebabkan setengah penduduk Suriah terpaksa keluar dari rumah mereka.
Adik Bashar, Maher al Assad, Terlibat Serangan Kimia di Suriah
Ketika ditanya apakah kematian anak-anak di Aleppo dan di tempat lain mempengaruhi pikirannya, dia tertawa dan menghindari dengan berkata, “Saya tahu maksud pertanyaan itu.”
“Saya tidur seperti biasa, saya tidur dan kerja dan makan secara normal dan melakukan olahraga,” katanya.*