Berbagai tokoh masyarakat yang menamakan Forum Lintas Anti Perang menemui Duta Besar Amerika Serikat, Ralph L Boyce. Mereka antara lain Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Almuzamil Yusuf, Presiden PK, Hidayat Nurwahid. Sekjen PK, Anis Matta. Adhiaksa Daud dari Generasi Muda Merah Putih. Miko Uskono dari Pemuda Katolik, Tuti Alafiah dari Majelis Taklim, Mashadi anggota Komisi Pertahanan Keamanan DPR, serta Munawar Fuad dari GP Anshor. Mereka mengecam tindakan Amerika Serikat (AS) melakukan agresi ke Iraq, Kamis (19/03).
Dalam pertemuan itu Boyce menyebut serangan ke Iraq sudah sah. Selain itu serangan ini bukan perang antara AS melawan Iraq, melainkan dilakukan juga sejumlah negara. Selain itu penyerangan ini merupakan bentuk kepedulian AS terhadap rakyat Irak dibawah kepemimpinan Sadam Husein. Juga alasan yang kerap dijadi kan dalih dengan memerangi terorisme yang menunjuk kepada jaringan Al Qaeda. Hidayat membantah keras alasan yang dikemukakan Boyce. Menurutnya penyerangan ini justru ilegal karena melanggar resolusi PBB. Sedangkan bahwa AS peduli terhadap nasib bangsa Iraq juga tidak masuk akal. Justru serangan AS itu menyengsarakan rakyat Iraq. Dan kemungkinan Sadam Husein, yang menjadi sasaran serangan justru aman saja di persembunyiannya. Dalam surat pernyataan mereka menyatakan AS telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Pernyataan itu juga ditandatangani oleh Todung Mulya Lubis (Masyarakat Anti Perang), Reza Heriyadi (GMNI), Almuzamil Yusuf (Ketua Umum Parta Keadilan Sejahtera), Salim Segaff AL jufri (Komite Indonesia Solidaritas Afgan), Rahmat Abdullah (Ulama Betawi).
Sementara itu, di saat yang sama, unjuk rasa menentang perang berlangsung di Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Puluhan ribu massa yang menamakan diri Forum Lintas Masyarakat Antiperang menolak penyerangan AS terhadap Iraq. Mereka sudah berkumpul sejak pukul 13.00 WIB massa dari berbagai elemen melakukan unjuk rasa di depan gedung kedutaan AS. Puluhan ribu massa itu dari partai Keadilan Sejahtera, Hizbut Tahrir, GP Anshor dan Pemuda Muhammadiyah. (cha, berbagai sumber)