Hidayatullah.com–Pemerintah AS rupanya masih terus peduli membantu polisi Indonesia. Dengan alasan profesionalisme, kemarin AS memberikan bantuan kepada beberapa perwira polisi di beberapa Polda yang diwujudkan dalam bentuk International Criminal Investigative Training Assistance Programs (ICITAP) atau Program Bantuan Pelatihan Investigasi Kriminal Internasional. Kemarin, di Sukabumi, Jawa Barat, sekitar 1.500 perwira Polri mengikuti acara pelatihan dengan dididik oleh 13 instruktur asing (AS) dari ICITAP dan beberapa instruktur lokal Polri. Para instruktur bule itu mendidik dan melatih bagaimana agar polisi Indonesia menjadi polisi yang profesional di lapangan, serta dicintai masyarakat. Sebanyak 13 wartawan dan fotograper dari berbagai media bersama Wakil Atase Kedubes AS Timothy E. Gerhardson, mendapat kesempatan untuk melihat langsung bagaimana sih para perwira Polri itu digembleng para instruktur dari AS. Dari ke-13 instruktur bule AS dari ICITAP yang turut aktif itu adalah Paul A. Pomerville (Senior Technical Advisor), Cliff Keeling (Direktur Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi AS), Robert Parlow (Komandan Polisi di negara Bagian Maryland) dan John Omalley. Peserta dari program pelatihan ICITAP ini adalah para perwira Polri yang sudah lulus dari Secapa (Sekolah Calon Perwira Polri).Di komplek Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri yang cukup luas tersebut, terdapat sekitar 1.500 perwira Polri yang dibagi dalam 57 kelas yang sedang digembleng polisi AS. Mereka diajarkan bagaimana agar polisi kita dalam bertugas bersikap lebih sopan, santun dan profesional. Proses mengajar materi dan praktek lapangan tersebut, disampaikan dalam bahasa Inggris plus bahasa Indonesia. Menurut Kabag Perencanaan & Pengendalian Pelatihan Lemdiklat Polri Kombes Sukandri, ada dua tahap pelatihan yang diberikan ICITAP yang berlangsung selama tiga minggu tersebut. Pertama, tahap master intructor dan kedua tahap supervisor. Sekitar 1.500 perwira Polri yang digembleng polisi AS dari ICITAP itu kelak disiapkan untuk menjadi supervisor, yang nantinya akan melatih para mentor (pendamping). Para mentor itu selanjutnya akan melatih dan mengawasi para Bintara lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) dari seluruh Indonesia sebelum menjadi polisi beneran. Kami senang karena para perwira kita diajari bagaimana menjadi polisi yang profesional versi Amerika. Manfaatnya buat Polri jelas besar karena kita ingin agar polisi Indonesia mampu melaksanakan tugas umumnya seperti penjagaan, pengawalan dan pelayanan publik dengan baik. Harapan kami, program ini akan melahirkan polisi yang profesional. Syukur-syukur bisa seperti polisi Amerika yang tergambar dalam film CHiP, ujar Sukandri dikutip Harian Rakyat Merdeka. Selain di Sukabumi, proyek ICITAP juga dilaksanakan di Medan, Surabaya, Padang, Bandung dan Papua. AS juga melaksanakan proyek ICITAP ini Philipina. Proyek kerja sama pemerintah AS-Polri ini sudah berlangsung selama tiga tahun, menggunakan sebagian dari 4,3 juta dolar AS dari anggaran ICITAP, ujar Hargrove di Jakarta. Saat ditanya Rakyat Merdeka apakah proyek ICITAP ini digelar untuk mencegah dan memberantas aksi teroris di Indonesia, Hagrove menjawab,Hmmm&Tidak. Saya pikir program ini bukan secara khusus untuk membantu polisi Indonesia mencegah dan menangkap para teroris. Ujarnya dikutip koran Rakyat Merdeka. Menurut Senior Advisor Law Enforcement Assistance Programs Steven Hargrove, acara ini merupakan hasil kerjasama antara Departmen Kehakiman AS dengan Polri. Di Surabaya, beberapa perwakilan AS dan ICITAP kemarin telah berkunjung ke Mapolda Jatim. Mereka adalah Konjen Amerika Serikat di Surabaya Philip Antweiler, Staf Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Steven Hargrope serta Jesica Scheb dan Daniel Garder dari ICITAP. Keempat orang ini diterima Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Firman Gani selama satu jam dari pukul 14.00 hingga 15.00 Wib Selasa (3/1). Program ini akan terus berkelanjutan. Dan program ini merupakan bentuk bantuan kemanusiaan untuk memerangi terorisme yang kini semakin banyak terjadi, kata Philip Antweiler, seperti dikutip koran Duta Masyarakat Baru, Rabu, (4/2). Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Firman Gani menyambut gembira adanya program ini. Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan Amerika Serikat dengan memberi bantuan kepada anggota Polda Jatim berupa pelatihan di bidang forensik. Program ini merupakan bentuk kepedulian ICITAP terhadap Polda Jatim dan program tersebut sangat kita hargai, ujarnya. Bantuan Besar-besaran Menurut sumber resmi Kedubes AS di Jakarta, Agustus 2002 lalu AS dan kepolisian telah memulai Program Anti-Terorisme Jangka Panjang. Bersama itu, AS juga telah memberikan 50 juta dolar AS yang dianggarkan untuk pelatihan polisi dan militer. Dari jumlah tersebut, sekitar USD 47 juta digunakan untuk meningkatkan kemampuan polisi, sedangkan sekitar USD 4 juta akan digunakan untuk pelatihan bagi TNI. Pelatihan dan bantuan untuk Polri USD 31 juta dalam tahun fiskal 01-04. Bentuk pelatihannya adalah peningkatan kemampuan Polri, termasuk pembentukan unit khusus anti-terorisme. Tahun 2003, AS juga merencanakan bantuan berupa Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional (IMET) untuk TNI, sebesar 400.000 juta dolar AS. Sejak isu terorisme, AS tiba-tiba begitu royal memberikan bantuan keuangan. Sebelumnya, AS sempat mengecam Indonesia menggunakan pesawat melawan GAM dan memboikot komponennya dengan alasan sebagai pelanggaran HAM. (rm/dmb)
AS Sumbang Lagi Polisi Indonesia Perangi Terorisme
Ikuti Kami
Terpopuler
Terbaru
- Bulan dan Venus Tampil Bersamaan di Langit Utara Arab Saudi
- Kedutaan Israel Minta Izin Akses Lapangan Tembak Polisi India untuk Melatih Stafnya
- Warga Korea Selatan Tinggalkan Libanon Diangkut Pesawat Militer
- Ribuan Warga Australia Minta Dievakuasi dari Libanon
- Israel, Juara 1 Paling Banyak Bunuh Pekerja Kemanusiaan
- Wasiat Terakhir Bocah Palestina, ‘Jika Aku Syahid Sedekahkan Pakaianku’
- Warga Palestina yang Ribut di Wisma Transit KL Tidak Dipulangkan ke Gaza
- Dubes Palestina Minta Maaf Atas Keributan Warganya di Wisma Transit Kuala Lumpur
- Paruh Pertama 2024 Pengunjung Asing di Arab Saudi Membelanjakan $24 Miliar
- China Mengevakuasi Ratusan Warganya dari Libanon