Hidayatullah.com–Sebanyak 38 santri Indonesia dikabarkan akan berkunjung ke negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS) terhitung 27 Juni hingga 24 Juli mendatang. Kehadiran mereka ke AS itu dalam rangka mengikuti program Islamic Youth Leadership Program (IYLP) selama sebulan. Biro Pendidikan dan Urusan Kebudayaan Departemen Luar Negeri AS, sebagai pihak pengundang 38 santri itu mengatakan mengundang mereka untuk mengenal lebih jauh tentang mengenal Amerika. Bagi AS, ada dua manfaat dari program itu, yakni terjadinya interaksi antara remaja Amerika dengan Indonesia dan kamu muda Amerika akan mendengar langsung dari orang Insonesia tentang bagaimana Indonesia sebenarnya. Remaja Indonesia sendiri akan lebih mengenal Amerika, ujar Konsul AS Philip Antweiler seperti dikutip Antara saat pelepasan mereka di Surabaya kemarin yang juga dihadiri Wiliam J Ryan dari Centre for Civic Education Indonesia, lembaga yang ditunjuk menyeleksi program IYLP. Menurut William, dalam pemberangkatan ini, ada sekitar 38 santri yang akan dikirim. Mereka berasal dari berbagai kota di Indonesia. Diantaranya dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Makassar, dan Sumatra. 16 orang diantara mereka berasal dari Jawa Timur. Ini program pertama bagi Indonesia, tapi program serupa sudah dilaksanakan untuk remaja dari beberapa negara lain. Kami belum tahu untuk tahun berikutnya, tapi kami akan mengusulkan program serupa untuk remaja Indonesia pada tahun depan, lanjutnya. Di AS para santri itu akan dijadwalkan mengunjungi Washington, negara bagian Virginia, beberapa universitas dan beberapa keluarga di AS. Selain itu, mereka juga akan dijadwalkan mengikuti beberapa seminar tentang budaya dan agama. Semenjak peristiwa 11 September 2001, AS dan beberapa negara Barat sangat getol mendekati Indonesia. Bulan Oktober 2003 lalu, sebanyak 12 kiai dari Nahdhatul Ulama (NU) bahkan mendapatkan undangan secara khusus dari pemerintah Inggris dan diberikan kesempatan nyantri di Markfield Institute for High Education. Sebelumnya, sejumlah kiai asal Jatim juga diberi kesempatan mengaji khusus ke Amerika Serikat (AS). Wakil Ketua Tabligh PP. Muhammadiyah, Tabrani Sairin, MA mengatakan, undangan-undangan seperti itu dimungkinkan memiliki agenda tersembunyi. Sebenarnya program pertukaran seperti itu kan bukan baru saja. Yang jelas pasti ada agenda tersembunyi dari negara besar. Bagi mereka yang terkagum-kagum pada AS, tanpa memiliki perbandingan dan tidak kuat, mereka umumnya akan berubah, ujarnya pada Hidayatullah.com. (ant/cha)
38 Santri akan Ngaji ke AS
Ikuti Kami
Terpopuler
Terbaru
- Banyak Hindu Menjadi Mualaf karena Dakwahnya, Ulama India Ini Dipenjara Seumur Hidup
- Turki Tangkap Tersangka Perencana Serangan Gereja Katolik Italia di Istanbul
- Assad Perintahkan Bekas Menteri Jalali Bentuk Pemerintahan Suriah
- Salah Kibarkan Bendera, Empat Warga Tunisia Ditangkap
- Sejarah Awal Industri Kertas di Peradaban Islam dan Pengaruhnya
- Gereja Prancis Buka Lebih Awal Arsip Kejahatan Seksual Pendeta Ternama Abbé Pierre
- Protes Genosida Palestina, Aktivis Anti-Perang AS Bakar Diri di Depan Konsulat ‘Israel’
- Dua Tahun Kematian Mahsa Amini Marak Wanita Iran Bepergian Tanpa Hijab
- Paus Fransiskus Kritik Kedua Capres Amerika Serikat
- Den Haag Kota Pertama yang Melarang Iklan Bahan Bakar Fosil