Hidayatullah.com–Dengan kerendahan hati, saya mohon maaf tidak bersedia terlibat di politik praktis apalagi menjadi ketua PAN,” kata Dien saat berceramah pada Muktamar ke-14 Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) di Bandar Lampung, Sabtu. Menurut mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu, politik kepartaian adalah baik namun yang tidak kalah baik dan pentingnya adalah gerakan politik kultural, seperti terus dijalankan oleh Muhammadiyah. Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang terlambat datang ke lokasi acara sekitar 1,5 jam–ceramah dimulai pukul 15.00 WIB, akibat pesawatnya tertunda–menyatakan tidak alergi terhadap politik kepartaian karena dapat pula menjadi jalan mencapai kemaslahatan bila dilakukan dengan `bil hikmah`. Demikian pula kalau kalangan angkatan muda Muhammadiyah mau berniat membentuk partai alternatif–selain PAN–Dien menegaskan tidak ingin ikut apalagi menjadi ketuanya, kecuali mungkin menjadi konsultan. “Jadi kita bisa saling berbagi peran,” kata Dien yang berbicara hanya satu jam dalam muktamar yang mengambil tema “Menguatkan Jaringan, Mengembangkan Pergerakan, Menuju Gerakan Transformatif” dihadiri sekitar 750 kader IRM se-Indonesia itu. Menurut Dien, melalui gerakan politik kultural, Muhammadiyah harus mampu mengangkat kembali wibawa politik yang pernah ditunjukkan para pendahulunya tanpa harus terjun ke dalam politik kepartaian. Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Syafi`i Ma`arif memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada Dien Syamsuddin untuk menentukan pilihannya apakah masuk di politik praktis dalam Partai Amanat Nasional (PAN) atau tetap berada di Muhammadiyah. “Kami akan memberikan kebebasan itu kepada Dien Syamsuddin, silahkan memilihnya,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafi`i Ma`arif usai menghadiri pembukaan Muktamar ke 10 Nasyiatul Aisyiyah di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Kamis (9/12) lalu. Pernyataan itu diungkapkan terkait komentar Ketua Umum DPP PAN Amien Rais yang cenderung memilih Dien Syamsuddin menggantikannya sebagai ketua umum DPP PAN. “Kalau memang Dien Syamsuddin dipilih secara bersih dan jujur dalam pemilihan yang terbuka, silakan saja, tetapi tanyakan dulu kepada yang bersangkutan, apakah dia bersedia atau tidak,” ujar Amien. Menurut dia, kalau nanti Dien terpilih sebagai ketua umum DPP PAN, semua konsekuensi yang mengikutinya akan diatur setelah itu. Hingga saat ini, Dien masih duduk sebagai salah satu Ketua PP Muhammadiyah dan jabatan itu baru akan berakhir Juli 2005 dengan digelarnya Muktamar Muhammadiyah di Malang. Wacana yang berkembang juga menyebut-nyebut Dien Syamsuddin banyak dijagokan untuk duduk sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah menggantikan Syafi`i Ma`arif yang sudah tidak bersedia lagi dipilih. (Ant)
Dien Akhirnya Tolak Pimpin PAN
Ikuti Kami
Terpopuler
Terbaru
- Generasi Milenial di Barat Semakin Tidak Percaya Agama
- Setahun Genosida ‘Israel’ di Gaza: PBNU ajak Qunut Nazilah untuk Palestina
- Jumlah Mualaf Eropa Meningkat 400% sejak Genosida ‘Israel’ ke Gaza
- BPJPH: Saat Ini Sudah 269 Lembaga Pemeriksa Halal Tersebar di Indonesia
- Baznas Sediakan 100 Beasiswa ke Rusia untuk Belajar Teknologi
- Muslim Tajikistan: Ditekan Penguasa, Diincar Kelompok Radial
- UNICEF: 1 dari 8 Anak Perempuan Alami Kejahatan Seksual
- Adiksi Online Berdampak Besar terhadap Kesehatan Mental di Tempat Kerja
- Perusahaan Banyak Masalah Boeing akan PHK 17.000 Pekerja
- Jerman Izinkan Ekspor Senjata Skala Besar ke Turki