Hidayatullah.com–Demikian hasil pertemuan antara Bupati Aceh Besar, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Besar dan Hidayatullah di kantor Bupati Aceh Besar, di Jantho. “Setelah mendengar rencana dan program dari Hidayatullah, kami sangat respek dan merekomendasikan Hidayatullah terlibat dalam rekonstruksi pendidikan di Aceh Besar, khususnya di kecamatan Lhoknga,” demikian Rusli Sulaiman.
Dalam pertemuan itu tim dari Hidayatullah memaparkan rancangan rekonstruksi pendidikan yang dilakukan di Aceh Besar. Salah satunya adalah kesediaan Hidayatullah menampung dan membiayai pendidikan anak-anak Aceh yang berstatus yatim piatu dan terlantar dari berbagai tempat. “Jaringan Pesantren Hidayatullah sangat bersedia membiayai pendidikan mereka hingga perguruan tinggi,” kata Isa Anshari, tim pendidikan dari Hidayatullah kepada Bupati Aceh Besar.
Bagi kerabat atau wali dari anak-anak yatim korban bencana yang mengijikan mereka dibawa ke luar wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, jaringan Pesantren Hidayatullah yang jumlahnya 200 cabang siap menampung mereka, terutama untuk anak-anak yang sekarang duduk di kelas akhir, seperti kelas 6 SD, 3 SMP dan 3 SMA. Kalau para wali tidak mengijinkan, maka Dewan Pimpinan Hidayatullah mengambil kebijakan mengirim tim guru yang secara khusus menyiapkan siswa menyiapkan diri menghadapi ujian akhir.
Selain itu Hidayatullah juga akan membangun pesantren unggulan dan memberdayakan sejumlah pesantren yang ada di sejumlah wilayah di Nanggroe Aceh Darussalam. Sebagai proyek percontohan, Hidayatullah membangun pesantren terpadu di desa Nusa, kecamatan Lhoknga. “Sekarang sedang dilakukan proses pembangunan fisik gedung sekolah semi permanen di komplek pesantren Hidayatullah Lhoknga.”
Pesantren terpadu yang sedang dirancang di komplek Hidayatullah di Lhoknga terdiri dari bangunan gedung sekolah dari play grup hingga SLTA, laboratorium, perpusatakaan, masjid, asrama santri, gedung serba guna, perkantoran, perumahan guru dan beberapa fasilitas lainnya. Beberapa fasilitas pendidikan tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 5 hektar. Sekarang Hidayatullah sudah memiliki tanah seluas 6.000 meter dan saat ini sedang membebaskan tanah 4,5 hektar. Dalam proses pembebasan ini beberapa warga desa Nusa bahkan bersedia menghibahkan tanahnya untuk kegiatan pendidikan ini. Proses pembangunan fasilitas ini diharapkan bisa diselesaikan dalam waktu satu tahun ini. (Har)