Hidayatullah.com– Musibah gempa dan tsunami yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah (Sulteng) meluluhlantakkan rumah dan bangunan yang sebelumnya berdiri kokoh.
Warga yang memilih bertahan di kampungnya harus menghadapi situasi sulit hidup tanpa hunian layak.
Melihat keadaan sukar itu, lembaga kemanusiaan AQL Peduli berinisiatif membangun hunian sementara (huntara) guna meringankan beban yang dialami warga.
Menurut Ketua AQL Peduli Edi Junaidi, huntara adalah salah satu kebutuhan mendesak di sana. Pasalnya, mendekati musim penghujan di bulan November, warga setidaknya harus memiliki tempat berlindung yang cukup kokoh. Terlebih, di siang harinya cuaca teramat panas di Sulteng.
“Pembangunan sudah kita mulai sejak hari keempat. AQL Peduli turun membantu korban gempa di H+2 kejadian bencana. Huntara akan digunakan oleh para korban yang kehilangan tempat tinggalnya,” ungkap Edi kepada INA News Agency, saat ditemui di kompleks Huntara AQL Peduli, Kabupaten Sigi, Kamis (01/11/2018).
Baca: BNPB: 4 Kecamatan di Kabupaten Sigi Masih agak Terisolasi
Saat ini, lanjut Edi, huntara tersebut dibangun di Desa Empanau, Kecamatan Biromaru, Sigi, Sulawesi Tengah. Material bangunan menggunakan kayu dan triplek.
Menurutnya, rancangan hunian yang dibangun AQL Peduli cukup berbeda dari huntara pada umumnya. Selain bangunan untuk tempat tinggal, dibangun pula pemukiman yang di bagian tengahnya berdiri sebuah masjid.
Selain itu, di pemukiman huntara yang diberi nama Kompleks Berkah Berjamaah itu dibangun pula madrasah, aula seluas 20×20 meter, klinik, taman bermain, kantor logistik AQL Peduli, dapur umum, WC umum, dan warung.
Baca: Kerugian-Kerusakan Sulteng Rp 18,48 T, 2.086 Orang Meninggal
Semenjak Huntara dibangun, lanjut Edi, ada sekitar 100 kepala keluarga (KK) yang mendaftar tinggal. Karena hal itu, AQL Peduli menargetkan membangun 100 huntara dengan luas masing-masing 6×3 meter yang terdiri dari dua ruangan.
Proses pembangunan huntara dilakukan oleh para relawan yang bergotong-royong dengan warga.
Adapula lahan huntara diperoleh dari H. Ghazali, warga Petobo yang rumahnya terkena dampak gempa. Wakaf tanah diberikan dengan kesepakatan pemakaian satu tahun.
Madrasah di kompleks tersebut akan menghidupkan kegiatan belajar-mengajar, mengaji, dan kajian-kajian Islam. Untuk hiburannya, lanjut Edi, akan dibangun bioskop untuk menyuguhkan film-film Islami bagi anak-anak dan lapangan olah raga.
Huntara AQL Peduli dijadwalkan akan diresmikan oleh Pendiri AQL Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) dan Bupati Sigi pada Jumat (02/11/2018). Rencananya, akan ada pula santunan sekaligus tabligh akbar yang diperkiarakan bakal dihadiri setidaknya 1.000 warga.*/ (Nizar/INA)
Baca: Kerja Sama TNI AU, BMH Kirim 20 Ton Bantuan Peduli Palu