Kamis, 20 Oktober 2005
Hidayatullah.com—Angkatan Bersenjata Amerika akan menyelidiki klaim bahwa tentaranya membakar jenazah dua anggota pejuang Taliban di Afghanistan. Sebagaimana diketahui, pembakaran jenazah merupakan tindakan yang paling dilarang oleh Islam. Jika kasus pembakaran dua anggota pejuang Taliban ini terbukti, boleh jadi kasus ini kembali menjadi masalah serius menyangkut kebiadaban tentara Amerika setelah kasus di penjara Abu Ghraib.
Masalah ini muncul setelah juru kamera Stephen Pollard menayangkan gambar pembakaran dua pejuang Taliban di desa Gonbaz, di dekat Kandahar, oleh satuan pasukan Amerika. Gambar tersebut ditayangkan di saluran televisi Australia SBS.
Penyelidikan akan dilakukan setelah sebuah stasiun televisi Australia menayangkan gambar yang tampaknya menunjukkan tentara Amerika membakar jenazah.
Tak hanya membakar manusia, gambar itu juga menunjukkan tentara Amerika mengejek penduduk desa di dekatnya yang menurut mereka menyembunyikan anggota Taliban.
Militer Amerika mengatakan ke dua tindakan itu akan diselidiki dengan serius. "Tindakan yang dituduhkan itu berlawanan dengan nilai-nilai kita bersama, bertentangan dengan prosedur kami, dan tidak disetujui oleh komando ini," demikian juru bicara militer Mayor Jenderal Jason Kamiya seperti dikutip BBC.
Dalam tayangan tersebut menunjukkan lima orang prajurit di lereng gunung yang berdiri dekat dua jenazah anggota Taliban yang dibakar.
Sebagaimana diketahui, ajaran Islam, sangat menghargai orang yang sudah meninggal. Karena itu, dalam Islam, jenazah si mayit harus dimandikan, dibungkus kain kafan, disholatkan dan dimakamkan dalam waktu 24 jam.
Para tentara Amerika itu mengatakan jenazah-jenazah itu terpaksa dibakar demi alasan kesehatan.
Jika gambar itu benar, maka tindakan tentara Amerika itu melanggar Konvensi Jenewa tentang perlakuan jenazah musuh.
Dalam tayangan yang sama, ke dua tentara itu membacakan pesan dari sebuah pengumuman yang bersifat penghinaan terhadap warga desa.
"Perhatian Taliban kau anjing pengecut. Kamu membiarkan prajuritmu dibaringkan menghadap ke Barat dan dibakar."
"Kamu terlalu takut mengambil jenazah mereka. Seperti kami duga kalian adalah banci."
Pemerintah Afghanistan, kantor PBB di Kabul maupun organisasi hak azasi manusia belum memberi reaksi atas tayangan ini.
Sebelum kasus ini, Amerika juga sempat dikecam umat Islam dari seluruh dunia setelah kasus kekejaman para tentaranya di penjara Abu Ghraib dan penghinaan terhadap Al-Qur’an di penjara Guantanamo Bay.
Namun yang jelas, jika perlakuan tentara Amerika benar, kasus tak menarik ini bisa semakin menambah ketidakpercayaan umat Islam pada Amerika.(bbc/hid/cha)