Hidayatullah.com–Ketua Majelis Ulama Indonesia KH. Cholil Ridwan, Lc, mengaku setuju dengan tindakan Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar yang berencana mengawasi dan memantau masuknya bantuan Israel sejak satu minggu ini.
Sebelum ini sempat diberitakan, MUI Sumbar telah menyiapkan sejumlah rencana untuk membatasi jangan sampai bencana alam ini berubah menjadi ‘bencana keimanan’. Bagi Kiai Cholil, secara pribadi, memandang bantuan itu banyak mudharatnya.
“Saya setuju itu ditolak, daripada kita umat Islam pecah. Ini kan pasti ada yang nolak, ada yang terima,” kata KH. Cholil kepada hidayatullah.com, Selasa (27/10).
Selain itu, Kiai Cholil juga mempertanyakan, umat Islam yang jumlahnya mayoritas, hendaknya terpanggil membantu saudaranya yang mendapat musibah di Sumatera.
“Umat Islam di Indonesia ada 200 juta lebih, kenapa kita sendiri tidak bisa membantu,” ujarnya.
Mengenai siapa yang menyalurkan, KH. Cholil menilai, agar tidak melihat organisasinya di mana dia berada.
”Kita lihat sosoknya, apakah pola pikirnya baik atau tidak,” tandas KH. Cholil.
Senada dengan itu, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto, menegaskan bahwa yang harus diclear-kan dulu adalah posisi Israel sejak dulu hingga kini .
Katanya, posisi Israel saat ini secara faktual sedang melakukan invasi dan perang dengan negara Islam, yakni Palestina.
“Saya kira, ini yang harus diluruskan. Yakni menjelaskan kepada umat tentang status Israel dalam pandangan Islam,” kata Ismail kepada hidayatullah.com.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari ini diberitakan Israel telah mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada korban Gempa Sumatera berupa obat-obatan, yang disalurkan melalui Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke sejumlah lokasi gempa di Sumatera Barat.
Israel mengirim bantuan “kemanusiaan” senilai US$ 500 ribu. Namun sejumlah ulama Sumbar mewanti-wanti agar umat Islam tetap waspada karena dikhawatirkan bantuan kemanusiaan tersebut hanya kedok.
“Kita tahu Yahudi, tak ada yang gratis dari mereka,” ujar Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar belum lama ini. [ain/hidayatullah.com]