Hidayatullah.com–Susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015 yang diumumkan Rais Aam KH Sahal Mahfudh dan Ketua Umum KH Said Aqil Siroj, Senin (19/4), diprotes anggota formatur.
Rais Syuriah Pengurus Wilayah NU Jawa Timur KH Miftakhul Ahyar, anggota formatur mewakili PWNU se-Jawa, saat dihubungi dari Jakarta Selasa mengaku sudah menyampaikan protesnya itu kepada rais am dan ketua umum.
Alasannya, susunan PBNU yang diumumkan berbeda dengan rumusan yang diputuskan dalam rapat antara rais aam, ketua umum, dan formatur pada 12 April 2010 di Kajen, Pati, Jawa Tengah.
Dikatakannya, perubahan susunan PBNU seharusnya dilakukan dan diputuskan melalui rapat yang sama, yakni antara rais aam, ketua umum, dan formatur.
“Jika tidak demikian, maka perubahan itu tidak sah dan batal,” katanya.
Secara terpisah, Slamet Effendy Yusuf mengaku banyak menerima keluhan dari pengurus cabang NU yang merasa aspirasinya di muktamar tidak diperhatikan dalam penyusunan kepengurusan PBNU.
“Banyak yang protes ke saya, tapi saya tidak bisa apa-apa karena bukan formatur,” kata peraih suara terbanyak kedua setelah Said Aqil dalam pemilihan ketua umum di muktamar NU di Makassar, Maret lalu.
Sebelumnya, bertempat di Gedung PBNU Jl. Kramat Raya 164 Jakarta, Senin (19/4) sore pukul 16.20 WIB Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh dan Sekretaris Jenderal PBNU Iqbal Sullam, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengumumkan susunan PBNU 2010-2015. Jika sebelumnya, sempat diberitakan ada dua Wakil Ketua Umum PBNU, kini Wakil Ketua Umum PBNU dijabat Drs H As’ad Said Ali, yang masih berstatus Wakil Ketua BIN. Sedang Drs H. Slamet Effendi Yusuf, Msi masuk menjadi salah satu Ketua PBNU. [ant/cha/hidayatullah.com]