Hidayatullah.com–Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Muliaman D Hadad, mengatakan, pelaku bisnis syariah di Indonesia harus memanfaatkan kepercayaan masyarakat secara optimal, agar peluang tersebut tidak diambil pihak asing.
“Memanfaatkan kepercayaan masyarakat secara optimal, sehingga bisa dilakukan dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Layanan syariah bukan saja menguntungkan, tetapi melindungi nasabah dan termasuk menyederhanakan istilah-istilah dalam sistem itu,” kata Muliaman, Rabu (4/5) malam.
Sehingga, katanya, nasabah, khususnya nonmuslim cepat memahaminya. Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia, dewasa ini tercatat cukup tinggi. Setiap tahun bisa tumbuh hingga 40 persen atau lebih dari rata-rata dunia yang masih 35 persen.
Namun, kalau pemerintah tidak memberi dukungan yang lebih baik dan pelaku bisnis tidak benar-benar memanfaatkan pasar yang masih cukup besar itu, maka sistem syariah bisa berkembang lebih pesat di negara asing. Bahkan pemain lokal bisa tergilas dengan pemain asing di dalam negeri.
“Sistem syariah sangat membantu pergerakan sektor riil dan memicu pertumbuhan ekonomi, harusnya sistem itu bisa dimanfaatkan perbankan dan termasuk lembaga bisnis lainnya,” ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) ini.
Dia mengakui, masih banyak yang diperbaiki dalam upaya menjadikan syariah itu tetap dipercaya dan berlangsung sepanjang masa, mulai dari kualitas sumber daya manusia, termasuk sumber dana untuk pembiayaan. Jika dijalankan secara serius dan meningkatkan sinergi, maka semua itu bisa diatasi.*