Hidayatullah.com–Biasanya, pelukis kaligrafi membuat kekuatan karyanya pada jenis kaligrafi. Seperti nasakh, tsuluts, diwani dan lain sebagainya. Jenis kaligrafi yang telah familiar itu dibentuk berbagagi gaya. Tapi, beda dengan yang dilakukan Mahroji Khudori, pelukis asal Jogjakarta ini justru menggunakan khat yang terkesan asing.
“Tulisan Arab saya seperti anak TK. Nggak bagus,” kata pelukis yang tergabung dalam Komunitas Selaras Jogjakarta ini. Jenis kaligrafi yang dibuat Roji memang terkesan asal-asalan.
“Boleh dibilang ini surealis, kaligrafi yang tidak ada tapi diada-adakan,” tutur alumnus Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Jogjakarta ini sambil terkekeh-kekeh.
Meski terkesan biasa, tapi hasilnya cukup bagus. Lukisan Roji indah dan memikat. Ketika kali pertama ikut pameran di Balai Pemuda Surabaya, banyak pengunjung memuji karya Roji.
“Justru banyak orang suka lukisan Arab saya. Katanya jelas dan enak dibaca,” ujarnya.
Kata Roji, ia memang sengaja menggunakan kaligrafi yang tidak familiar. Tapi tulisan itu dibuat seunik mungkin. Selain itu backhground lukisan itu dibikin dokeratif dengan tekhnik lukisan pada umumnya.
“Saya kombinasikan dengan tehnik melukis dekoratis seni rupa dulu,” tuturnya.
Roji memang punya pengalaman di dunia seni lukis dekoratif. Ratusan karyanya terjual baik dalam hingga luar negeri. Harganya pun mahal-mahal. Tapi, lukisan kaligrafi yang ia bikin tak kalah bagusnya.
Meski baru fokus empat tahun menekuni kaligrafi, tapi karyanya sudah banyak dibeli orang.
“Ada yang beli 3 juta hingga 15 juta rupiah,” katanya.*