Hidayatullah.com–Ketua Dewan Syuro Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Jalaludin Rahmat mengkritik sikap Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali. Menurutnya, sikap dan cara berfikir Suryadharma Ali dalam membangun dialog dengan kelompok Syiah agar kembali kepada ajaran Islam yang benar adalah salah.
“Pak Menteri Agama misalnya mengusulkan agar membangun dialog untuk mengembalikan orang Syiah ke jalan yang benar, itu sih bukan dialog menurut saya, itu monolog,” jelas lelaki yang biasa dipanggil Kang Jalal ini kepada hidayatullah.com usai diskusi lintas mazhab di kantor PP Muhammadiyah, Selasa (18/09/2012).
Menurutnya, Menag tidak bisa memahami arti dan definisi dari kata dialog itu sendiri. Dialog menurutnya adalah usaha untuk saling memahami bukan untuk saling mempengaruhi apalagi menghujat.
Jalaludin Rahmat juga membantah bahwa Tajul Muluk membawa ajaran Syiah yang menghina Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam. Menurutnya, semua pemberitaan itu tidak benar. Jalaludin bahkan menambahkan bahwa konflik Syiah Sampang terjadi karena banyak faktor, bukan masalah agama semata.
“Ada faktor ekonomi, politik hingga keluarga sebagai penyebab konflik Sampang,” tambahnya.
Ia juga membela Tajul Muluk serta membantah temuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Madura dan Jawa Timur tentang adanya ranjau dan bom remote saat konflik terjadi. Selain itu, baginya semua isu yang dikembangkan bahwa ajaran Syiah menghina sahabat Nabi Saw dan Siti Aisyah Ra memiliki kepentingan politis dan tidak sesuai fakta ajaran Syiah.
Sebelumnya, kegiatan Dialog Antar Mazhab bertema “Konstruksi Sunni-Syi’ah di Indonesia” yang menghadirkan Ketua Dewan Syuro Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Jalaludin Rahmat dan Wakil Sekjen MIUMI, Fahmi Salim Lc serta beberapa pembicara sempat mendapat protes dari peserta.
Pasalnya Jalaludin Rahmat yang ditunggu-tunggu para peserta semua justru pamit saat sesi tanya jawab dimulai. Ia meminta izin untuk pulang lebih dulu dan sempat melahirkan protes para hadirin. [baca: Kang Jalal Tinggalkan Sesi Tanya Jawab Diskusi Lintas Mazhab di Muhammadiyah]
“Anda jangan pulang dulu, Anda harus mempertanggung jawabkan setiap omongan Anda,” teriak salah seorang peserta.
Namun lelaki yang biasa dipanggil Kang Jalal inipun tetap pulang. Beberapa peserta yang kecewapun akhirnya bisa memaklumi.*