Hidayatullah.com–Dalam kunjungan kerjanya ke Jawa Barat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi membuka muktamar VII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di gedung Sabuga, Bandung, Ahad (3/7). Dalam sambutannya, SBY kagum pada PPP sebagai salah satu partai tertua yang masih aktif menempatkan wakilnya di parlemen (DPR), mengingat beberapa partai sudah berubah atau melebur dengan partai lain.
Presiden juga menilai sangat tepat dan setuju pada tema muktamar yakni, ”Meneguhkan Partai Persatuan Pembangunan Sebagai Rumah Besar Umat Islam”. Karena hanya partai ini (PPP) yang masih konsisten berazaskan Islam.
Selain itu SBY juga mengajak kepada pimpinan, ulama, kader, dan simpatisan PPP untuk memelihara dan menyuburkan perilaku politik yang cerdas dan bersih. “Saya mengajak kepada jajaran pimpinan, para ulama, para kader dan para simpatisan PPP untuk selalu memberikan keteladanan dalam memelihara dan menyuburkan perilaku politik yang cerdas, bersih toleran, dan santun,” katanya dalam pidatonya.
SBY berharap, PPP dapat mengembangkan nilai-nilai universal Islam dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Kerjasama di antara partai politik, lanjut SBY, perlu ditingkatkan agar tercipta kehidupan yang stabil dan kondusif bagi pembangunan bangsa.
Dalam sambutannya Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali mengajak kepada umat Islam yang pernah di PPP untuk kembali lagi ke “rumah” serta mengajak seluruh umat Islam mengembangkan nilai-nilai Islam di partai berlambang Ka’bah tersebut. Selain itu sebagai ketua partai politik, Suryadharma Ali juga mengkritik pemerintah yang belum sepenuhnya mampu mewujudkan kesejahteraan rakytanya.
Sebagai negeri yang digambarkan subur makmur, juga belum merata ditengah masyarakat. “Kita rasanya belum mempunyai tanah air Indonesia seutuhnya. Tidak semua warga negara mempunyai akses untuk mengolah dan tanah dan air di tanah kelahirannya,” jelasnya yang disambut tepuk tangan musyawirin.
Menurutnya, banyak TKW/TKI bekerja di luar negeri, salah satunya disebabkan pemerintah belum mampu menyediakan lapangan kerja serta memberi penghidupan layak bagi rakyatnya. Untuk itu PPP mendukung sepenuhnya moratorium yang dilakukan pemerintah dalam pengiriman TKW, serta melakukan hal sama kepada negara-negara tujuan TKW/TKI yang tidak serius melindungai para tenaga kerja asing.
Menurut panitia, acara pembukaan tersebut dihadiri lebih dari 15.000 kader dan simpatisan PPP dari seluruh Indonesia.Hal ditunjukan, tidak semua peserta biasa masuk arena pembukaan disebabkan sudah penuh. Rencananya muktamar akan berlangsung hingga 6 Juli mendatang dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum yang baru untuk periode lima tahun ke depan.*