Hidayatullah.com—Akibat polemik di masyarakat, akhirnya, Miss Universe 2011 Leila Lopez batal menghadiri sejumlah acara yang dikemas oleh Kemala Bhayangkari Polda Jabar. Meski demikian, dia tetap melakukan kunjungan acaranya bersama Yayasan Putri Indonesia bertemu dengan Wali Kota Bandung, Dada Rosada beserta jajarannya.
“Dengan adanya polemik seputar Miss Universe di Bandung, kami patah semangat. Acara dengan wali kota tetap jalan pada 11 Oktober nanti. Hanya, dengan ibu-ibu Bhayangkari kami batalkan. Kita sepakat untuk membatalkannya,” ujar Megy Theresia, manajemen dari PT Viseta Global Utama selaku Even Organizer dari Miss Universe dikutip Tribunews, Rabu (5/10/2011).
Sebelum ini, sejumlah ormas Islam di Jawa Barat juga merasa keberatan dengan kedatangan Leila Lopes ke Bandung apalagi harus mengeluarkan uang sampai Rp 100 juta/jam.
“Lebih baik kita hindari kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial maupun hura-hura seperti mendatangkan miss Universe. Apa sih keuntungannya bagi kita?” kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar, KH. Hafizh Utsman, dikutip Pikiran Rakyat (PR), Rabu (5/10/2011).
“Di Harian PR sering diberitakan sekolah-sekolah yang roboh bahkan ada siswa meninggal dunia karena tertimpa bangunan sekolah. Apakah kita tidak merasa prihatin?,” katanya Kiai Hafizh.
Senada dengan Kiai Hafizh, keberatan juga datang dari Ketua Penasihat Persatuan Umat Islam (PUI) Jabar, KH. Djadja Djahari.
“Sewaktu Orde Baru pemerintah melarang gadis Indonesia untuk ikut kontes-kontes kecantikan karena mengumbar aurat. Mengapa saat ini malah kita merasa amat bangga apabila perwakilan Indonesia masuk kontes?” katanya.
“Di Bandung banyak artis atau perempuan yang tak kalah cantik dan cerdas dengan Miss Universe. Lebih baik kita mengundang para pemenang Nobel ilmu pengetahuan agar generasi muda bisa belajar daripada Miss Universe,” ujarnya dikutip PR.*