Hidayatullah.com — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tahun 2012 ini rencananya akan mendirikan Sekolah Dasar Islam Internasional berbasis Al Qur’an, yang kegiatannya dipusatkan di Kompleks Islamic Centre, Samarinda. Rencananya sekolah ini akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2012/2013.
Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy, mengatakan mendirikan SD Islam Internasional berbasis Al Qur’an adalah salah satu upaya yang dilakukan Pemprov dalam rangka membina dan menghasilkan generasi muda Kaltim yang berkualitas dan berakhlak mulia.
“Semua pihak yang bertanggung jawab harus terlibat dan turut serta dalam rangka membumikan Al Qur’an di Kaltim,” kata Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy dalam sebuah rilis media baru baru ini.
Menyikapi rencana pendirian SD Islam Internasional berbasis Al Qur’an di Kaltim, Pemprov telah membentuk tim persiapan, terdiri dari orang-orang yang memahami pendidikan agama Islam, diantaranya adalah Staf Ahli Gubernur, Dinas Pendidikan, Kanwil Kemenag Kaltim dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda.
Sementara itu, terpisah, Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat H Sutarnyoto menjelaskan tim yang dibentuk Pemprov saat ini bertugas menindaklanjuti rapat persiapan pembentukan SD Islam Internasional berbasis Al Qur’an yang disebut baru kali pertama di Indonesia ini. Saat ini tim sedang bekerja mempersiapkan apa-apa saja yang diperlukan untuk mendukung percepatan pendirian sekolah tersebut.
“Pendirian SD Islam tersebut sedang dalam tahap persiapan, dimana tim saat ini melakukan kajian, menyiapkan sarana dan prasarana, design dan model pembelajaran, penyempurnaan kurikulum belajar dan mengurus perijinannya. Kita optimis tahun ajaran baru nanti sudah bisa terealisasi,” jelas Sutarnyoto.
Ditambahkan Sutarnyoto, selain pendirian SD Islam Internasional berbasis Al Qur’an, di Kompleks Masjid Islamic Centre juga akan didirikan Lembaga Pendidikan Hafal Al Qur’an dengan sistem boarding atau asrama.
“Kita akan menampung anak-anak yang mempunyai bakat dan minat untuk menghafal Al Qur’an dari berbagai pesantren di Kaltim, untuk kemudian diberikan pendidikan secara khusus dengan sistem pemondokkan,” urainya.
Selain itu, salah satu prioritas di tahun 2012 ini adalah mewujudkan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Samarinda menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioal (RSBI) untuk kemudian menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).
Hal itu sesuai dengan isi dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemprov Kaltim dengan Kementerian Agama RI, yang ditandatangani oleh Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dan Menag H Suryadharma Ali di Jakarta, Rabu (04/01) lalu tentang pengembangan penyelenggaraan pendidikan, pelayanan, dan pembinaan keagamaan di Kaltim.*