Hidayatullah.com–Penangkapan dan penetapan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq akan berdampak pada citra partai Islam.
“Saya sungguh tersentak atas ditangkapnya Presiden PKS. Peristiwa itu bukan hanya berdampak pada diri beliau, tapi juga partainya sendiri serta partai Islam secara umum,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin usai peresmian Masjid Perak, Kotagede, Yogyakarta, Kamis (31/01/2013) dikutip Antara.
Menurut Din peristiwa-peristiwa korupsi dari partai Islam seperti juga yang terjadi pada PKS merupakan masalah besar bagi umat Islam.
Menurut dia hal itu menggambarkan saat ini partai-partai yang berbasis massa Islam pada kenyataanya tidak lagi sepenuhnya dapat menampilkan nilai-nilai Islam.
“Sehingga ada yang berseloroh sekarang sudah tidak ada bedanya partai Islam dengan partai sekuler. Dari sudut positif mungkin semuanya memerjuangkan nilai Islam namun dari sudut negatif juga banyak dipanggil KPK,” katanya.
Din mengatakan kasus tersebut harus dijadikan muhasabah oleh semua pihak baik pejabat negara, anggota DPR, eksekutif, dan jajaran partai politik untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Dalam dugaan kasus suap pengadaan impor daging sapi, KPK menetapkan empat orang sebagai tersangka yaitu Presiden PKS yang juga anggota Komisi I DPR Luthfi Hasan Ishaaq, dua direktur PT Indoguna Utama yaitu Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi, serta orang dekat Luthfi, Ahmad Fathanah.
Juard dan Arya ditangkap KPK pada Selasa (29/01/2013) di rumah Arya pada pukul 22.30 WIB di Cakung seusai menyerahkan Rp1 miliar kepada Ahmad Fathanah di Gedung PT Indoguna Utama, sedangkan Ahmad Fathanah ditangkap KPK di hotel Le Meredien Jakarta pada pukul 20.20 WIB bersama dengan seorang perempuan bernama Maharani. Keempatnya kemudian dibawa ke gedung KPK.*