Hidayatullah.com–Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menilai sikap Detasemen Khusus Antiteror (Densus) 88 dalam menangani terorisme sudah diluar perikemanusiaan. Menurut Ismail Yusanto, Juru bicara HTI sikap Densus juga telah melahirkan trauma pihak keluarga korban.
Ismail bahkan menilai aneh jika Densus 88 menembak orang yang tidak diketahui identitasnya. Seharusnya, seorang yang sudah diduga pelaku teror sudah jelas informasi dan datanya.
“Istilah Mr X terhadap korban yang ditembak jelas membuktikan Densus tidak memiliki data korban. Tapi, kok sudah dituduh teroris?” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDPU) di Komisi III DPR RI, Selasa (19/02/2013) kemarin.
Ia juga mengaku kecewa dengan tindakan yang dinilai suka menjebak orang dengan bukti yang sebenarnya milik Densus 88 sendiri.
Lebih jahat lagi menurutnya, Densus sering tertutup dalan informasi korban yang ditembak.
Bagi Ismail sikap Densus yang tidak mengabari dan mempersulit pengembalian jenazah korban sudah tidak bisa dimaafkan.
“Densus sudah dzalim. Karenanya Densus harus dibubarkan. Ini adalah pelanggaran HAM berat,” tambahnya.*
baca juga: Elemen Islam Dukung Komisi III Bentuk Panja Pengawasan Densus 88