Hidayatullah.com–Amerika Serikat (AS) mengutuk keras pembantaian keji Muslim Rohingya oleh kelompok Buddha di Myanmar. Demikian pernyataan tersebut disampaikan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel saat dimintai pendapat usai peresmian Program Millenium Challenge Compact AS-RI, Rabu (24/04/2013) di Jakarta.
“Kami mengutuk kekerasan tersebut,” tutur Scot kepada hidayatullah.com di Gedung Wisma Metropolitan II, Jakarta.
Menurut Scot, situasi yang berkembang di negeri seribu pagoda tersebut sangat dilematis, takkala negara itu masih berupaya keras melakukan reformasi politik dan ekonomi.
“Upaya demokratisasi Myanmar positif, namun sayangnya upaya itu diwarnai dengan konflik antar komunitas,” tambah Scot.
Pemerintah Amerika mengklaim telah melakukan sejumlah upaya, untuk memadamkan konflik antar Muslim Rohingya dan kelompok Buddha tersebut. “Seperti Indonesia, Kami pun sudah berusaha untuk mengurangi kekerasan di sana,” ujar Scot.
Akibat konflik horizontal tersebut, puluhan Muslim etnis Rohingya meninggal dunia. Konflik lawas yang tak kunjung padam tersebut, juga membuat ratusan etnis Rohingya bermigrasi ke negara tetangga seperti Indonesia dan mencari suaka ke Australia. Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono meminta Pemerintah Myanmar melanjutkan rekonsiliasi.
Seperti diketahui, Scot Marciel mewakili AS dalam nota kesepahaman (MoU) antara AS dan RI dalam pemberian hibah 600 juta dollar AS ke Pemerintah RI. Bantuan itu diharapkan juga meningkatkan produktivitas, dan mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memperbaiki praktik-praktik pemanfaatan lahan serta pengelolaan sumber daya alam.*/Tony