Hidayatullah.com—Masuknya kerabat dekat dan keluarga Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono menjadi bakal caleg sementara (DCS) menjadi sorotan masyarakat.
Menurut Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana melihat partainya tidak bisa menghalangi keluarga SBY maju sebagai bakal caleg.
“Ya, kita kan tidak bisa menghalangi hak seseorang mau jadi caleg. Sepanjang memenuhi syarat dan dapat dipertanggungjawabkan. Saya kira itu hal yang normal-normal saja,” ujar Sutan dikutip Kompas.com, Selasa (30/04/2013).
Sutan membantah jika partainya menerapkan politik dinasti. Menurutnya, para bakal caleg yang memiliki ikatan keluarga dengan SBY secara tidak sengaja juga ikut mendaftar sebagai caleg Demokrat. “Enggak salah sepanjang ikut seleksi dan aturannya,” tutur Ketua Komisi VII DPR ini.
Muhammad AS Hikam dalam akun jejaring sosial miliknya, hari Rabu (01/05/2013) mengatakan, dari segi hak politik, nama-nama yang terkait keluarga itu memiliki hak untuk menjadi caleg. Apalagi kalau mereka memang punya track record sebagai kader partai dan atau pernah menjadi wakil rakyat yang mumpuni. Namun, perlu dijelaskan mengapa mereka dipilih jadi caleg.
“Publik dan calon pemilih berhak tahu apakah masuknya nama-nama tersebut karena nepotisme atau benar-benar lewat prosedur penjaringan yang ketat,” ujar pengamat dari NU ini.
Sementara itu, loyalis Anas Urbaningrum yang dicoret namanya dalam daftar caleg sementara (DCS) Partai Demokrat, Ma’mun Murod Al Barbasy, menyebut partai berlambang bintang mercy itu sebagai partai nepotis.
Pasalnya, dari DCS yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) ternyata sejumlah nama kerabat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masuk di DCS tersebut.
“Partai Demokrat mencatat prestasi hebat sebagai partai paling nepotis.Tidak hanya nepotis, kroni-kroni dari Cikeas juga bejibun (masuk DCS),” ujar Ma’mun dalam pesan singkatnya, Selasa (30/04/2013) dikutip Okezone.
Menurut Ma’mun, adanya praktik nepotisme dan kronisme di tubuh Partai Demokrat akan semakin menambah buruk partai binaan SBY itu dalam menyongsong Pemilu 2014. Dalam DCS itu juga keluarga Nazaruddin diikutsertakan dalam nomor urut satu di dua dapil berbeda.
Senada dengan Ma’mun, Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi) merilis data bahwa Partai Demokrat merupakan partai yang paling dominan banyak mencalonkan anggota keluarga sebagai bakal caleg. Tak ayal, partai ini pun disebut menerapkan politik “dinasti”.
Dari daftar caleg sementara (DCS) yang didapat dari Komisi Pemilihan Umum, setidaknya ada 13 nama caleg yang memiliki kedekatan keluarga dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan delapan orang merupakan teman SBY. Sementara tiga orang merupakan teman dari Ani Yudhoyono. Berikut rinciannya (diambil dari Kompas.com):
Keluarga SBY
1. Edhie Baskoro Yudhoyono (Jawa Timur VII), hubungan anak.
2. Hartanto Edhie Wibowo (Banten III), hubungan adik ipar.
3. Sartono (Jatim III), hubungan sepupu.
4. Mexicana Leo Hananto Wibowo (DKI Jakarta III), hubungan keponakan.
5. Agus Hermanto (Jawa Tengah I), hubungan adik ipar.
6. Putrid Permatasari (Jateng I), hubungan keponakan.
7. Agung Budi Santoso (Jabar I), hubungan keluarga Hadi Utomo, kakak dari Agus Hermanto.
8. Sri Hidayati (Jabar III), hubungan adik ipar Agung B Santoso.
9. Drg Lintang Pramesti (Jabar VIII), hubungan anak Agus Hermanto.
10. Hj Indri Sulistyowati (NTB), hubungan keponakan Hadi Utomo.
11. Decky Hardidjantho (Jateng V), hubungan keponakan Hadi Utomo.
12. Nur Cahyo Anggorojati (Jateng VI), hubungan anak Hadi Utomo.
13. Dwi Astuti Wulandari (DKI Jakarta I), hubungan anak Hadi Utomo.
Teman SBY
1. Darizal Basir (Sumbar I)
2. Cornel Simbolon (DKI Jakarta I)
3. Fadjar Sampurno (DKI Jakarta I)
4. Mayjen (Purn) Syafei Nasution (Jabar X)
5. Ratyono (Jatim VIII) 6. Dikdik Salmijardi (Kalteng I)
7. Syamsul Mappareppa (Sulawesi Selatan II)
8. Azis Ahmadi (Jatim VII)
Teman Ani Yudhoyono
1. Nurhayani Pane (Jabar II)
2. Nuki Sutarno (Jatim XII)
3. Indrawari Sukardi (Jambi)