Hidayatullah.com–Ulama besar asal Suriah Syeikh Wahbah Zuhaili berkunjung ke Pondok Pesantren Putri Al-Kenaniyah, Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (16/11/2013).
Di pesantren yang dipimpin oleh KH Hambali Ilyas itu, Wahbah bertemu KH Hasyim Muzadi dan sejumlah muridnya yang sempat mengenyam pendidikan di Suriah.
Kepada para muridnya, ahli fikih kontemporer itu berpesan agar senantiasa berzikir, mengingat Allah Subhanahu Wata’ala dalam setiap kesempatan.
“Mari kita mendekatkan diri sejak kita bangun tidur hingga tidur kembali,” katanya dikutip laman NU.
Tidak menyampaikan teori uhul fikih yang rumit, Syeikh Wahbah malah mengingatkan agar para santrinya senantiasa menjalankan beberapa rutinitas sederhana seperti membaca ayat kursi, surat-surat yang masuk dalam kategori al-munjiyat, serta surat surat pendek seperti al-Kafirun, al-Ikhlas, al-Falak dan An-Nas, sembari menjelaskan fadhilah atau keutamaan membaca beberapa surat dan ayat tersebut.
Kunjungan Syeikh Wahbah ke Indonesia menurut, H Fathir Hambali, putra tertua KH Hambali Ilyas, adalah untuk memenuhi undangan Bank Indonesia (BN).
Penyusun karya besar Fiqih Islam wa Adillatuh dan sejumlah karya di bidang fikih dan ushul fikih itu diminta menyampaikan ceramah mengenai ekonomi syariah.
Syeikh Wahbah adalah ulama Suriah yang sering berkunjung ke Indonesia dan cukup dekat dengan NU. Karya-karyanya menjadi rujukan dalam bahtsul masail diniyyah atau pembahasan masalah-masalah keagamaan yang diselenggarakan di lingkungan NU.
Bersama Syeikh Said Ramadhan Al-Buthi yang belum lama ini meninggal dunia dalam konflik bersaudara di Suriah, dua ulama fikih madhab Syafi’i itu juga sempat menghadiri forum International Conference of Islamic Scholars (ICIS) yang diselenggarakan oleh PBNU di bawah pimpinan KH Hasyim Muzadi.*