Hidayatullah.com—Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMIN) Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, memelopori gerakan sosial yang diberi nama Tanjungpinang Berbagi.
“Gerakan sosial ini akan membantu masyarakat miskin,” kata Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Tanjungpinang, Juramadi Esram, di Tanjungpinang, Ahad (15/01/2012).
Juramadi yang juga Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang, mengatakan, sumber dana berasal dari anggota ICMI yang berjumlah 91 orang.
Dana yang terkumpul dari anggota ICMI sementara mencapai Rp800.000.
ICMI berharap sumbangan dana untuk gerakan Tanjungpinang Berbagi bukan hanya bersumber dari anggota ICMI, melainkan juga dari masyarakat yang memiliki kemampuan perekonomian.
Peran ICMI diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat miskin.
“Sistem pelaksanaan dibuat dengan transparan dan dikerjakan oleh anggota ICMI. Insya Allah dana yang diberikan kepada ICMI akan dipergunakan untuk kepentingan umat,” ujarnya dikutip Antara.
Gerakan Tanjungpinang berbagi dicetuskan pada saat rapat kerja perdana ICMI di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tanjungpinang.
Hadir dalam raker tersebut Wakil Wali Kota Tanjungpinang Edward Mushalli, anggota DPRD Kepri Suryamakmur, Ketua Badan Kontak Majelis Taklim Kepri Masyitah, pengurus Dewan Masjid Indonesia Kepri Tafrudin Jarigis, dan penasehat ICMI Daeng Ayub Natuna serta Ketua Dewan Pakar ICMI Kota Zamzami A Karim.
Gerakan Tanjungpinang Berbagi dipelopori setelah dilakukan Gerakan Tanjungpinang Menulis di Tugu Pensil.
“Gerakan Tanjungpinang Menulis digelar pada pekan lalu. Gerakan itu sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia,” ujarnya.
Kepala BPS Tanjungpinang, Muller, yang memulai ide Tanjungpinang Berbagi mengatakan, pada prinsipnya gerakan ini untuk memberikan contoh yang baik bahwa ICMI tidak meletakkan tangan di bawah, melainkan ICMI Tanjungpinang memberikan bantuan kepada pihak yang membutuhkan.
Selain itu, peran ICMI yang keanggotaannya terdiri dari birokrat, akademisi, guru, hingga wartawan, dianggap memiliki sumber daya untuk memberikan andil dalam mengisis pembangunan di Tanjungpinang.
“Kami mulai dari yang kecil dulu seperti mau berbagi kepada yang membutuhkan,” ujarnya yang juga anggota ICMI Tanjungpinang.
Sementara itu, Edward Mandala, salah satu akademisi yang tergabung dalam ICMI menyambut baik gerakan tersebut. Namun ia mengingatkan, dana yang bersumber dari masyarakat harus dikelola dengan sistem yang baik.*