Hidayatullah.com– Senator DKI Jakarta, Fahira Idris, berharap agar Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mampu menjadikan dunia siber di Indonesia sehat dan aman diakses siapapun, termasuk anak-anak.
“Tugas yang diemban BSSN ini cukup penting dan strategis, karena dunia siber saat ini sudah menjadi bagian yang tak terlepaskan dari aktivitas sebagian besar warga Indonesia sehari-hari,” ujar Fahira kepada hidayatullah.com Jakarta, Kamis (04/01/2018).
Selain itu, ia berharap agar BSSN bisa membedakan dengan tegas antara kritik kepada penguasa dengan produksi dan penyebaran konten berita bohong (hoax).
“Kritik kepada penguasa dengan produksi penyebaran konten hoax harus dibedakan karena keduanya adalah dua hal yang sangat jauh berbeda.
Jangan sampai kehadiran Badan bentukan Presiden Jokowi ini malah mengancam demokrasi yang sudah ‘berdarah-darah’ diperjuangkan,” tutur Ketua Komite III DPD RI ini.
Fahira melanjutkan, dalam negara demokrasi seperti Indonesia, kritik sekeras apapun kepada penguasa adalah bagian dari kebebasan berpendapat yang dilindungi dan dibatasi undang-undang.
“Selama kritik itu berdasarkan fakta dan tidak menjurus kepada fitnah dan pembunuhan karakter, tidak boleh sama sekali dikategorikan sebagai hoax apalagi dituduh makar atau upaya untuk menjatuhkan pemerintah,” jelasnya.
Ia mengingatkan, menjadi pemimpin di sebuah negara demokrasi itu ‘kupingnya harus tebal’. Itu sudah jadi konsekuensi logis.
“Makanya, kami ingatkan, jangan sampai Badan ini jadi ancaman demokrasi, dengan mengkategorikan kritik keras kepada Pemerintah sebagai hoax,” ujarnya.
Tak lupa ia mengucapkan selamat kepada Mayor Purn Jenderal Djoko Setiadi sebagai Kepala BSSN yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (03/01/2017).
“Saya ucapkan selamat bekerja, saya mempunyai harapan besar dengan kehadiran BSSN ini,” tutur Ketua Umum Ormas dan LBH Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang JAPAR) ini.* Zulkarnain