Hidayatullah.com–Wacana koalisi partai politik berideologi Islam tampaknya diinginkan masyarakat sebagai alternatif pada pemilihan umum presiden 2014.
Fakta ini bisa dilihat dari hasil jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) belum lama ini.
“Sebanyak 45.6 persen responden setuju dan menilai perlunya koalisi partai Islam,” kata peneliti Lembaga LSN, Dita Pradipta, di Jakarta, Ahad (24/11/2013).
Menanggapi hal ini, Heri Budianto, pakar komunikasi politik dari Universitas Mercu Buana mengatakan untuk menuju ke arah sana, partai Islam membutuhkan sosok pemersatu.
“Terkait dengan koalisi parpol Islam saat ini diperlukan sosok yang dapat mengambil peran dan menyatukan partai-partai tersebut,” kata Heri kepada hidayatullah.com, Senin (25/11/2013) malam.
Menurut Heri, peluang koalisi partai Islam terbuka luas, jika masing-masing partai mampu bersinergi dan memiliki visi yang sama atas dasar kepentingan ummat.[baca: Koalisi, Partai Islam Bisa Ciptakan Poros Tengah Jilid II]
“Saya optimisi ini bisa terbangun, namun tentu prasyarat utama adalah masing-masing parpol mau membuka diri dan tidak mau melihat realitas politik yang ada,” terangnya.
Maksudnya adalah saat ini harus diakui bahwa kekuatan parpol Islam maupun berbasis Islam belum mampu bersaing dengan parpol nasionalis jika berjalan sendiri-sendiri.
“Karena itu diperlukan kebersamaan dalam koalisi untuk membangun kekuatan,” tandas Heri.*