Hidayatullah.com–Daiyah asal Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), H Wiwik Budi Suriyani menyerukan umat Islam untuk bersatu menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Persatuan ini juga untuk menghadapi serangan berbagai aliran sesat di Indonesia.
Menurut Wiwik, keberadaan berbagai aliran sesat seperti Syiah dan LDII sudah mencemaskan. Sebab perbedaan keduanya dengan Islam tidak dapat ditolerir.
“Kalau yang haq, haq. (Yang) batil, batil. Jangan sampai agama ini malah terkaburkan karena ada aliran-aliran (sesat) yang banyak orang nggak paham,” ujarnya saat dikunjungi Hidayatullah.com di kediamannya di Sepinggan, Balikpapan, Rabu (26/3/2014).
Di Balikpapan, menurutnya, aliran sesat yang paling banyak pengikutnya adalah LDII. Wiwik mengaku, dia sering ditanya oleh jamaahnya terkait aliran-aliran tersebut.
“Jelas-jelas di sini banyak kan LDII-nya. Saya bilang memang itu yang harus dicermati. Hati-hati jangan sampai kita terjebak,” ujar Ketua Bidang Perempuan Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI) Balikpapan ini, menirukan pesannya kepada para jamaahnya.
Menyikapi pemilu mendatang, Wiwik berharap umat Islam mengenyampingkan dulu perbedaan-perbedaan golongan. Dengan begitu, akan terjalin persatuan.
“Kalau selagi itu -mohon maaf- Hidayatullah, Salafi, ya HTI, kemudian ada teman-teman tabligh, Muhammadiyah, Persis, Irsyad, NU, itu insya Allah bagi saya saudara. Jangan sampai kita diributkan oleh perkara-perkara yang kecil,” ujarnya.
Termasuk perbedaan partai politik sekalipun, lanjut Wiwik, jangan dibesar-besarkan. Yang penting, kata dia, umat ini satu aqidah.
“Perbedaan mbok sampai ke ujung dunia pun, sampai seumur bumi ini tidak akan bisa disatukan,” ujar alumnus Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur ini dengan logat Jawanya.
Partai Islam Bersatulah
Menurutnya, jika sesama partai maupun kelompok-kelompok Islam lainnya saling mengedepankan perbedaan, yang senang justru para musuh Islam. Disebutnya Yahudi dan Nasrani yang dinilai telah mulai menguasai Indonesia.
Dia pun mengimbau kepada para calon pemilih, agar memilih sosok-sosok yang telah teruji keberpihakannya kepada umat.
“Pilihlah sosok pemimpin yang memang betul-betul mewakili kepentingan orang Islam,” pesannya.
Wiwik pun mengungkap kemirisannya terkait kemungkinan Jakarta akan dipimpin oleh gubernur non-Muslim. Dia mendapat kabar jika di ibukota, Wakil Gubernur Ahok telah disambut untuk menjadi Gubernur jika Jokowi jadi Presiden RI.
“Di Jakarta sudah mulai menggelar spanduk, ‘Selamat anak tuhan akan memimpin Jakarta’. Pedih. Ini mau jadi apa (Indonesia. Red),” ungkapnya seraya meneteskan air mata.
Padahal, lanjutnya, secara aset Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di dunia. Olehnya, sudah saatnya umat Islam berhenti saling menghujat dan menjatuhkan.
“Menghargai ajalah. Kalau memang tidak bisa melakukan diamlah. Dukung dengan doa siapa pun itu. Kalau saya saat ini memang (memper)silakan partai Islam bergabung, silakan,” harapnya.
Wiwiek merupakan muballigah yang aktif berdakwah di Balikpapan sejak era 90-an. Dakwahnya merambah perusahaan-perusahaan asing hingga masyarakat pelosok Kota Minyak.*