Hidayatullah.com- Penutupan lokalisasi Dolly-Jarak sepekan lebih sebelum Ramadhan Rabu, (18/06/2014) dinilai tepat. Sebab para mantan penghuni lokalisasi tersebut langsung disambut Ramadhan sebagai bulan pengampunan.
Demikian salah satu kesimpulan dari penyampaian Ketua PP Hidayatullah Ir Ahkam Sumadiana pada acara silaturahim jamaah Masjid Baitul Karim di Jl Cipinang Cempedak 1, Polonia, Jakarta Timur, usai shalat Jumat, (27/06/2014).
Menurut Ahkam, bulan Ramadhan 1435 H merupakan kesempatan bagi para pelaku maksiat di eks lokalisasi tersebut untuk bertaubat.
Menurutnya, meskipun ada penolakan dari penghuninya atas penutupan pelacuran itu, sangat mudah bagi mereka untuk berbalik sikap dan bertobat.
“Apa susahnya kalau Allah mau merubah (mereka),” ujarnya di depan puluhan jamaah.
Seiring penutupan itu, Ahkam pun menyarankan kepada mereka untuk segera menghentikan kemaksiatan yang selama ini dilakoni. Apalagi jika di bulan Ramadhan tentu pelanggan lokalisasi berkurang.
“Makanya sebelum bulan puasa (lokalisasi) Dolly sudah ditutup itu. Daripada Anda (para pelacur. Red) buka (praktik) ndak laku juga. Dua kali ruginya. Sudah dibuka, berdosa, ndak laku lagi,” ujarnya dengan nada guyonan.
Ahkam pun mengatakan, di bulan Ramadhan orang-orang Islam biasanya mengalami peningkatan spiritual, termasuk para pelacur.
“Kalau di luar Ramadhan, (biasanya) berat betul pegang al-Qur’an. (Sebaliknya) kalau di Ramadhan kencang betul bacaannya.
Kalau di bulan Ramadhan kuat betul zakat, infaq, ‘berhadiah’ lagi,” ujarnya sambil menyelipkan guyonan soal ‘hadiah’.*