Hidayatullah.com–Maraknya kasus pelecehan seksual, menjamurnya seks bebas, meningkatnya kasus hamil diluar nikah, serta tingginya penderita organ reproduksi, disebabkan karena rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap organ reproduksi.
“Karena organ kelamin adalah hal yang penting banget, berarti harus dijaga dengan baik. Lalu kalau harus dijaga dengan baik, berarti kita harus benar-benar tahu dulu, seperti apa “identitas” kita itu,” jelas Foezi Citra Cuaca Elmart, penulis buku “Mahir Menjaga Organ Intim Wanita” saat hadir dalam seminar “Kecantikan Reproduksi Wanita” yang diadakan oleh Sister Club, Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA), Jakarta, belum lama ini.
Bidan muda lulusan Poltekkes, Kemenkes, Bandung tahun 2010 ini tidak canggung memaparkan seluk beluk organ reproduksi didepan puluhan remaja muda perempuan yang menghadiri seminar tersebut.
Perempuan yang akrab dipanggil Teh Fufu itu menekankan, kesehatan reproduksi tidak hanya masalah satu orang, tapi juga meluas pada masyarakat.
Berawal dari ketidaktahuan, seseorang bisa memperlakukan organ reproduksinya dengan tidak higienis. Akibatnya, berbagai Penyakit Menular Seksual (PMS) berkembang biak di masyarakat.
Contoh kecil saja, tambah Fufu, penggunaan toilet duduk di tempat umum. Para muslimah perlu tahu, toilet duduk yang banyak dijumpai di perkantoran dan pusat perbelanjaan, tempat banyak kuman menempel. Jika tidak-hati-hati, kuman seperti protozoa bersel satu Trichomonas vaginalis, akan menular.
“Kalau mau pakai, dibersihkan dengan tissue yang sudah ada cairan pembersih toilet atau kalau tidak ada, kita duduk dialasi tissue,”jelas isteri dari Ikhsanun Kamil itu.
Minimnya pengetahuan reproduksi masih ditemuinya tidak hanya di daerah pelosok, tapi juga perkotaan. Fufu pernah didatangi oleh seorang Ibu beranak dua. Ia berterimakasih atas info yang diberikannya tentang organ reproduksi wanita.
“Tapi saya kaget, sudah menikah bertahun-tahun, tapi selama itu dia tidak tahu bahwa jalan keluar bayi berbeda dengan saluran buang air kecil,”tutur perempuan usia 25 tahun itu.
Kisah nyata seorang anak SMP kelas tiga menambah keyakinan Fufu tentang pentingnya mengetahui organ reproduksi.
Ada seorang anak lelaki di Bandung, dibawa oleh orang tuanya ke rumah sakit tempat Fufu pernah bekerja. Buang air kecil anak itu bernanah. Setelah pemeriksaan, diagnosa dokter, Ia menderita Penyakit Menular Seksual (PMS) Gonorrhoeae.
Setelah didesak beberapa kali, barulah mengaku Ia telah melakukan seks sembarangan.
“Awalnya dia ngaku berhubungan seks satu kali dengan pacarnya. Tapi nggak mungkin terjadi seperti itu. Akhirnya, ditanya lagi, sama siapa saja, ternyata Ia “jajan” dengan PSK,”ulasnya.
Menghadapi kenyataan itu, orangtua anak itu, dikatakan Fufu menangis tak berhentian. Mereka tidak menyangka, anak semuda itu sudah berani melakukan hal terlarang.
Pacar anak itu, sesama remaja usia belasan tahun, mengalami hal yang sama. Merasakan panas, sakit pada organ reproduksinya, bahkan demam. Pada pertemuan selanjutnya, keduanya datang bersama dan ingin diobati. Hal-hal semacam itu yang membuat miris Fufu.
“Hal-hal itulah yang membuat saya ingin berteriak pada semua perempuan bahwa begitu berharganya mereka untuk dunia, dan agar semua perempuan sadar bahwa mereka dibutuhkan untuk membangun peradaban dunia yang lebih baik,”tandas penulis buku “Jodoh Dunia Akhirat”.*