Hidayatullah.com–Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa (DD) menyerukan masyarakat Indonesia peduli terhadap warga Palestina. Hal ini menyusul kondisi Palestina yang luluh lantah setelah digempur secara membabi buta milter zionis Israel sejak awal Ramadhan lalu.
Seperti rilis yang sampai ke redaksi hidayatullah.com, Jumat (11/07) pagi, seruan tersebut disampaikan Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini pada Rabu (10/7) di Ciputat.
“Sungguh memilukan nasib masyarakat Palestina. Kita, semua masyarakat yang memiliki hati nurani harus membantu masyarakat Palestina,” ungkap Ahmad.
Ahmad pun menyeru lembaga-lembaga internasional agar membantu warga Palestina dan juga bertindak untuk menghentikan kekejaman zionis Israel. Pasalnya, pembantaian dan penindasan di Palestina merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak bisa ditolerir oleh hukum internasional.
Menurut laporan Abdillah Onim, relawan Indonesia yang menetap di Gaza, Palestina, hingga Senin (07/07/2014) lalu Israel telah meluncurkan lebih dari 300 roket ke Gaza. Imbasnya, warga sipil umumnya anak-anak, wanita, serta lansia yang tak berdosa menjadi korban kekejaman Israel.
Kondisi di Palestina, imbuh Onim, kian mengkhawatirkan. Pasalnya, perbatasan antara Gaza dan Mesir masih tertutup.
“Dengan demikian segala bantuan tidak satu pun yang masuk Gaza, terutama bantuan bahan makanan, bahkan warga Gaza yang masuk Gaza dan sebaliknya pun belum diperbolehkan,” katanya melalui surat elektronik yang diterima DD.
Terkait bantuan untuk warga Palestina, saat ini DD terus melakukan koordinasi dengan beberapa lembaga internasional di antaranya South East Asia Humanitarian (SEAHUM) Comitte. Palestine Welfare House serta mendorong komunitas Internasional lainnya, khususnya PBB untuk menghentikan serangan-serangan Israel.
Untuk tahap awal, Dompet Dhuafa sendiri mengalokasikan bantuan dana sebesar Rp 300 juta untuk kebutuhan makanan warga Palestina. Bantuan tersebut akan disalurkan melalui Jommah Al Najjar, relawan yang berada di Palestina. Selain itu, Dompet Dhuafa juga melepas relawannya pada Kamis, 10 Juli 2014 untuk diberangkatkan ke Gaza.*