Hidayatullah.com–Cholil Nafis, Sekretaris Pascasarjana Pusat Studi Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia berpendapat bahwa perjuangan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) tidak sesuai dengan syariat Islam.
“Gerakan ISIS yang menggunakan teror bertentangan dengan syariat Islam karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berjuang dengan akhlak mulia,” terang Cholil kepada hidayatullah.com, Senin (4/8/2014) pagi.
Dalam membangun negara Madinah, lanjut Cholil, Nabi Muhammad mengakomodir perbedaaan agama, suku, dan etnis. Organisasi ISIS ini adalah gerakan transnasional yang menjalankan agenda berdirinya kekhalifahan di Jazirah Arab dan negeri-negeri Islam.
Cholil meminta pemerintah Indonesia mewaspadai gerakan baru ini namun jangan pula berlebih-lebihan.
“Namun pemerintah jangan berlebihan dalam menyikapinya, sehingga menuduh organisasi Islam secara berlebihan dan membuat suasana mencekam,” tandas Cholil.*