Hidayatullah.com—Para pendukung setia kubu Prabowo Subianto – Hatta Rajasa mengatakan tak mengakui Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden. Pernyataan ini disampaikan dalam operasi beberapa jam sebelum keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolah gugatan kubu Prabowo-Hatta.
Sebelum MK mengetuk penolakan permohonan terhadap Parbowo-Hatta, massa dari barisan FKPPI, partai koalisi, dan ormas lainnya masih meminta hak penyampaian aspirasi segera dikabulkan.
“Kami tidak akan mengakui Jokowi sebagai presiden. Kami anti kolonialisme,” sambut orator dari Laskar Merah Putih di hadapan pendukung Prabowo-Hatta. Kisruh yang terjadi antara aparat keamanan dan massa pendukung Prabowo-Hatta Kamis (21/08/2014) sore.
“Biarkan kami menyampaikan aspirasi. Beri kami jalan,” ucap salah satu orator menyampaikan orasinya.
Sebagaimana diketahui, menjelang keputusan MK, aksi massa Prabowo – Hatta di depan Gedung MKk sempat ricuh.
Massa dari pihak Prabowo-Hatta masih menuntut terjadinya pelanggara kecurangan pada 55 ribu TPS yang ada di Indonesia yang telah di rencanakan secara sistemastis. Mereka juga meminta diadakan pemilu ulang dan membatalkan keputusan KPU yang telah memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 22 Juli lalu, serta meminta diadakan pemungutan suara ulang di 33 provinsi Kamis (21/08/2014).
Sementara itu, pasca pengumuman penolakan KM, kubu Koalisi Merah Putih memastikan akan berada di luar pemerintahan.
“Kami akan rapikan barisan, kita akan jadi penyeimbang bukan oposisi yang destruktif tidak seperti yang selama ini dibayangkan banyak orang,” kata Juru Bicara Koalisi Merah Putih, Tantowi Yahya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis malam (21/08/2014) di Hotel Grand Hyatt usai pembacaan keputusan MK.*